Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) buka suara terkait roti Aoka yang tengah viral karena disebut-sebut mengandung zat pengawet berbahaya sodium dehydroacetate.
Ketua Umum GAPMMI Adhi Lukman mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan kebenaran informasi tersebut. GAPMMI menyerahkan tanggung jawab soal isu itu kepada kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Tetapi kalau benar-benar ditemukan ada kandungan yang tidak boleh, tentu BPOM akan segera melakukan tindak pengamanan supaya tidak membahayakan konsumen ... Saya kira itu harus segera ditangani supaya tidak membahayakan konsumen," katanya, Senin (22/7/2024) dikutip dari Antara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Adhi menyatakan bahwa sodium dehydroacetate memang tidak termasuk ke dalam daftar bahan pengawet yang diizinkan BPOM untuk digunakan dalam makanan dan minuman (mamin).
Menurutnya, propionat merupakan pengawet yang umumnya digunakan dalam roti, tetapi penggunaannya pun harus mengikuti batasan yang telah ditetapkan.
Di sisi lain, Adhi mengungkapkan bahwa produsen roti Aoka, PT Indonesia Bakery Family (PT IBF), merupakan perusahaan baru dan belum bergabung dengan GAPMMI.
"Kami akan mencoba menghubungi supaya bergabung karena pada prinsipnya asosiasi ingin mendorong semua anggota patuh terhadap ketentuan-ketentuan," tuturnya.
Sebelumnya, produsen roti Aoka, PT Indonesia Bakery Family (IBF), telah memberikan respons atas isu adanya kandungan pengawet kosmetik di dalam rotinya. Manajemen IBF memastikan kabar tersebut merupakan kabar bohong alias hoax.
Head Legal IBF, Kemas Ahmad Yani mengatakan, produk Roti Aoka telah dilakukan pengujian oleh Badan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dan telah mendapatkan ijin edar untuk seluruh variannya sebagaimana tercantum dalam kemasan produk Roti Aoka.
"Seluruh produk roti Aoka tidak mengandung sodium dehydroacetate dan masa kedaluwarsa Roti Aoka bukan 6 bulan," jelas Kemas, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/7/2024).
Hoax tersebut, menurut Kemas, mengakibatkan kegaduhan dan kerugian ekonomis bagi PT IBF dan distributor sebagai mitra kerjanya, maka patut diduga berita menyesatkan ini sengaja ditiupkan oleh beberapa pihak karena ada upaya menjatuhkan Roti Aoka dengan cara persaingan yang tidak sehat. Untuk itu, PT IBF telah melakukan investigasi secara intensif terhadap penyebaran informasi menyesatkan ini yang diduga dilakukan oleh beberapa pihak tertentu.
(shc/rrd)