Pemerintah Rusia menawarkan US$ 22.000 atau setara Rp 360,8 juta (kurs Rp 16.400) bagi warga Moskow yang mau bergabung menjadi pasukan militer. Langkah ini sebagai upaya untuk menambah jumlah tentara Rusia.
Melansir dari CNN International pada Rabu (24/7/2024) tawaran ini muncul saat Presiden Vladimir Putin berupaya merekrut pasukan angkatan darat untuk berperang melawan Ukraina.
Wali Kota Moskow Sergey Sobyanin mengatakan pihaknya akan memberikan bonus sebesar 1,9 juta rubel atau sekitar US$ 22.000 atau setara Rp 360,8 juta bagi warga yang bergabung dengan militer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan pada tahun pertama masa kerjanya, bagi warga yang menerima tawaran itu akan diberikan uang sebesar 5,2 juta rubel atau setara US$ 59.600 atau sekitar Rp 977 juta.
Selain itu, bagi warga yang mau bergabung menjadi pasukan juga mendapat insentif kesehatan sebesar US$ 5.690- US$ 11.390 atau setara Rp 93 juta - Rp 186 juta secara tunai. Besarannya tergantung pada tingkat parah luka atau cedera pasukan.
Selain itu, keluarga prajurit yang tewas dalam peperangan juga mendapat tunjangan kematian sebesar US$ 34.150 atau setara Rp 560 juta.
Diperkirakan Rusia telah kehilangan sebanyak 87% pasukan sebelum melancarkan invasi ke Ukraina. Sementara itu, Putin telah menambah jumlah tentara sebanyak 170.000 orang.
Dengan begitu, jumlah keseluruhan personel militer Rusia menjadi lebih dari 2,2 juta, termasuk 1,32 juta tentara. Hal ini setara dengan peningkatan jumlah tentara Rusia sebesar 15% dan menandai perluasan tentara kedua sejak Putin melancarkan invasinya.
Sementara itu, Rusia telah merekrut sebanyak 15.000 warga Nepal untuk bergabung menjadi pasukan yang melawan di Ukraina. Di sisi lain, Rusia masih merahasiakan jumlah korban pasukan. Menurut Kementerian Pertahanan Inggris ada sebanyak 70.000 tentara kemungkinan tewas atau terluka pada bulan Mei dan Juni.
(kil/kil)