Pengusaha Sebut Rencana Penerapan BMAD Picu Investasi Baru

Pengusaha Sebut Rencana Penerapan BMAD Picu Investasi Baru

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 25 Jul 2024 11:38 WIB
Close-up of white tile background.
Ilustrasi keramik (Foto: Getty Images/kyoshino)
Jakarta -

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyebut rencana penerapan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) sudah memberikan dampak yang positif. Salah satunya meningkatnya minat investasi di industri keramik.

Ketua Umum Asaki Edy Suyanto mengatakan ada 2 investor yang siap membangun pabrik keramik baru di Indonesia. Kedua investor itu melakukan investasi salah satunya dipengaruhi Terkait adanya penerapan BMAD.

Rencana penerapan BMAD keramik sendiri besarannya mulai 100,12% sampai dengan 158,78% untuk produsen keramik Tiongkok yang kooperatif dan 199,88% untuk produsen yang tidak kooperatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Asaki menyambut baik transformasi kedua pabrik baru tersebut yang sebelumnya adalah trader dan importir keramik, dipastikan investasi baru yang akan beroperasi di kuartal III tahun 2024 ini akan meningkatkan volume kapasitas produksi keramik homogenous tile yang saat ini tercatat sebesar 207 juta m2/tahun akan meningkat menjadi sekitar 250 jt m2/tahun," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/7/2024).

Menurutnya dampak positif dari BMAD tidak hanya sekadar menyelamatkan industri keramik nasional tapi terbukti telah berhasil menjadi magnet bagi investasi baru. Sehingga konsumen dalam negeri akan diberikan banyak pilihan Produk Keramik yg berkualitas dan Innovatif dgn hrg yg wajar dan terjangkau.

ADVERTISEMENT

"Industri Keramik adalah Pasar Persaingan Sempurna dimana terdapat sekitar 40 pabrik sehingga penentuan harga jual keramik sepenuhnya lewat mekanisme pasar yakni dipengaruhi oleh yang namanya hukum Penawaran dan Permintaan," tambahnya.

Edy menegaskan Asaki sangat menyayangkan opini-opini negatif yang cenderung keliru. Dia mencontohkan adanya pandangan bahwa akan terjadi kekurangan suplai keramik dan harga keramik pasca BMAD akan meningkat tajam oleh sekelompok importir. Menurutnya hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena akan terjadi persaingan antar sesama produsen keramik lokal.

Sekadar informasi, dua investor yang disebutkan di antaranya PT Superior Porcelain Sukses dengan kapaitas total 21,6 juta m2 berlokasi di Subang yang akan selesai tahun ini dan PT Rumah Keramik Indonesia dengan kapasitas total 20 juta m2, yang berlokasi di Batang.

(das/das)

Hide Ads