RI-Tiongkok Bertukar Program Pengurangan Emisi Karbon di Industri Semen

RI-Tiongkok Bertukar Program Pengurangan Emisi Karbon di Industri Semen

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 30 Jul 2024 13:42 WIB
Ilustrasi Emisi Karbom
Ilustrasi (Foto: Dok. Unsplash.com)
Jakarta -

Indonesia dan China melakukan pertukaran program Dalam rangka pengurangan emisi karbon (Exchange Progran On Waste Heat Recovery). Salah satunya Terkait dengan industri semen.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi. Acara ini juga didukung oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI, dan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) serta Asosiasi Semen Indonesia.

Deputy Director General, Center For International Economic and Technological Cooperation, Kementerian Industri dan Teknologi Tiongkok, Zhang Qiang berharap Kerjasama ini bisa terus berlangsung untuk mewujudkan industri ramah lingkungan atau green industry.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiongkok dan Indonesia akan terus mendorong transformasi ke low industri dan green industri Semen, hingga green industri di sektor pelabuhan (port). Bahkan untuk merealisasikan itu kami (Tiongkok) telah membangun pembangkit listrik tenaga surya dan lain-lainnya. Hal ini sekaligus untuk membantu transisi energi secara global," ujarnya dikutip Selasa (30/7/2024).

Dia menjelaskan sejauh ini Tingkok juga telah bermitra dengan Korea maupun Jepang serta lembaga internasional lainnya seperti UNIDO, Bank Dunia (World Bank) untuk membudayakan ekosistem industri yang rendah emisi karbon.

ADVERTISEMENT

"Saat ini juga kami sedang bekerjasama dengan Indonesia untuk mengurangi emisi karbon pada industri Semen," ungkapnya.

Untuk itu, Zhang berharap pertukaran informasi dan potensi kerjasama antara Tiongkok dan Indonesia bisa semakin ditingkatkan.

Pada kesempatan yang sama, Liu Yiang selaku Level IV Division Rank Official of The Division of New Material, Departement of Raw Material Industri dari Kementerian Industri dan Teknologi Tiongkok, mengemukakan, saat ini kapasitas terpasang industri semen Tiongkok mencapai 1,47 milliar ton pertahun.

"Bahkan untuk klinker, kami mampu memproduksi sebanyak 2000 hingga 8000 ton perhari," ucapnya.

(das/das)

Hide Ads