Distribusi Jadi Tantangan Pelaku Bisnis Lokal, AI Bisa Jadi Solusi?

Distribusi jadi hal yang penting bagi para pelaku usaha. Banyak tantangan yang dihadapi dalam proses distribusi, terutama karena Indonesia merupakan wilayah kepulauan. Karena itu, perlu sebuah sistem dan teknologi yang mumpuni agar proses distribusi berjalan lancar.

Mengatasi hal itu, perusahaan teknologi dalam negeri, Pitjarus merilis produk terbaru mereka Edge Computing A.I karya anak bangsa yang mampu mendukung proses distribusi produk di wilayah kepulauan seperti Indonesia.

CEO Pitjarus Teknologi, Mohamad Fachri menyatakan teknologi A.I ini sebelumnya hanya diperuntukkan bagi client prioritas mereka selama 2 tahun terakhir, sebelum akhirnya resmi dirilis untuk publik.

"Hari ini dengan bangga kami perkenalkan ke public Edge Computing A.I kami. A.I ini memungkinkan client prioritas kami untuk mencapai Perfect Distribution Execution meski tanpa koneksi internet, dan tetap mendapatkan hasil A.I yang akurat dan instan dan dapat segera mengeksekusi perintah." ungkap Fachri dalam keterangannya, Kamis (1/8/2024).

Edge computing sendiri adalah paradigma komputasi dan pemrosesan data yang lebih dekat ke sumber data daripada mengandalkan data terpusat. Manfaat utamanya adalah hasil dan response yg cepat, realtime, dengan latensi rendah.

Pria yang akrab disapa Fachri ini mengaku, Pitjarus Teknologi menyadari kondisi Indonesia dengan lebih dari 17 ribu pulau dan didominasi lautan, seringkali menyulitkan proses pendistribusian barang karena memakan biaya besar untuk transportasi dan SDM.

Pitjarus kemudian mengadopsi tren global dengan menerapkan A.I untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, khususnya dalam bidang distribusi produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods) yang menjadi salah satu industri utama yang dilayani Pitjarus sejak berdiri 12 tahun yang lalu.

Ke depannya Pitjarus berharap bahwa seluruh industri baik yang kecil, menengah maupun besar dapat memanfaatkan kemudahan yang didapat dari Edge Computing A.I dan juga teknologi seperti Edge computing Vision dan Edge Computing Prediction, mengingat pemerintah sudah mulai mempersiapkan infrastruktur jaringan dalam menghadapi Transformasi Digital Indonesa Emas 2045.