PT KAI buka suara menyusul penangkapan penumpang kereta api (KA) Gajayana yang terduga teroris di Stasiun Solo Balapan pada Rabu (31/7) oleh Densus 88. KAI membenarkan peristiwa tersebut, dan menyerahkan sepenuhnya proses penegakan hukum kepada pihak kepolisian.
"KAI selalu mendukung upaya Kepolisian dalam pemberantasan tindakan terorisme. KAI terus berupaya meningkatkan sistem keamanan diantaranya melalui penyediaan fasilitas CCTV baik di stasiun maupun di kereta. Selain itu, petugas keamanan KAI juga akan selalu proaktif menjaga keamanan," ujar EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keterangan tertulis, Kamis (1/8/2024).
Agus Dwinanto menegaskan KAI tidak menoleransi adanya tindakan yang bertentangan dengan hukum. Manajemen KAI, kata dia, akan terus bertindak kooperatif dengan pihak yang berwenang apabila terdapat dugaan tindak kriminal di lingkungan kereta api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KAI akan terus berkomitmen meningkatkan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api dengan pengamanan yang berlapis seperti patroli oleh petugas keamanan yang dilakukan rutin dan pemasangan kamera CCTV di berbagai titik. Apabila terdapat hal - hal yang mencurigakan di wilayah kerja KAI, masyarakat dan penumpang dapat menginformasikan kepada petugas KAI ataupun Call Center 121," tutup Agus Dwinanto.
(prf/ega)