Intel PHK 15.000 Karyawan!

Intel PHK 15.000 Karyawan!

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 02 Agu 2024 08:48 WIB
Ilustrasi PHK
Foto: Ilustrasi PHK (Tim Infografis: Zaki Alfarabi)
Jakarta -

Perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS), Intel melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15.000 orang atau 15% dari karyawannya. Hal ini sebagai bagian untuk mengurangi biaya saat bisnis sedang terpuruk.

"Sederhananya, kami harus menyelaraskan struktur biaya kami dengan model operasi baru kami dan mengubah cara kami beroperasi secara mendasar," tulis CEO Pat Gelsinger dalam sebuah memo dikutip dari CNN, Jumat (2/8/2024).

Intel melaporkan pendapatan sebesar US$ 12,8 miliar pada kuartal II-2024, turun 1% dari tahun sebelumnya. Perusahaan mencatatkan kerugian sebesar US$ 1,6 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pendapatan kami belum tumbuh seperti yang diharapkan dan kami belum sepenuhnya mendapatkan keuntungan dari tren seperti AI. Biaya kami terlalu tinggi, margin kami terlalu rendah," ucapnya.

Intel yang pernah menjadi pembuat chip paling dominan di dunia pada PC dan Mac, telah jatuh dari puncaknya dalam beberapa tahun terakhir. Gelombang komputasi seluler dalam dua dekade terakhir mengejutkan perusahaan dan sejak itu nilai pasarnya dilampaui oleh Qualcomm dan Texas Instruments, yang merupakan pemimpin dalam chip seluler.

ADVERTISEMENT

Intel juga kehilangan gelombang AI. Pembuat chip tersebut berjuang untuk bersaing dengan pesaing utamanya Nvidia, yang telah menjadi salah satu perusahaan publik paling berharga di dunia berkat kecerdasan buatan.

Kerugian terbesar Intel terjadi pada bisnis Foundry pembuatan chip, yang telah banyak diinvestasikan pada 2024 untuk era AI. Intel berada pada momen penting dalam pembuatan chip di tengah investasi AS dalam manufaktur untuk pembuatan chip dan permintaan global untuk chip AI.

"Pengumuman Intel tentang rencana pemotongan biaya yang signifikan termasuk PHK dapat memperkuat keuangan jangka pendeknya, tetapi langkah ini saja tidak cukup untuk mendefinisikan ulang posisinya di pasar chip yang sedang berkembang," kata analis Emarketer Jacob Bourne.

Intel berharap investasi AI akan membuahkan hasil. Perusahaan ingin mengurangi pengeluaran US$ 10 miliar di 2025, memangkas 15.000 pekerja dan mengurangi biaya operasional untuk mempertahankan investasi guna membangun rantai pasok semikonduktor yang tangguh dan berkelanjutan di AS dan seluruh dunia.

"Intel juga akan menangguhkan dividennya mulai kuartal IV-2024, yang berarti telah menghentikan pembayaran yang rencananya akan diberikan kepada pemegang saham. Saham Intel turun 19% dalam perdagangan setelah jam kerja," tulis CNN.

(aid/das)

Hide Ads