Konsumsi Tumbuh di Bawah 5%, Tanda-tanda Daya Beli Mulai Lesu?

Konsumsi Tumbuh di Bawah 5%, Tanda-tanda Daya Beli Mulai Lesu?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 05 Agu 2024 22:00 WIB
Menjelang Hari Raya Idul Fitri Pasar Tanah Abang kembali ramai dipenuhi para pedagang dan pembeli. Berikut foto-foto suasana terkininya.
Ilustrasi belanja.Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 sebesar 5,05%. Pertumbuhan ini ditopang konsumsi yang tercatat 4,93% year on year.

Meski demikian, selama tiga kuartal terakhir, pertumbuhan konsumsi tercatat di bawah 5%. Daya beli lesu?

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan konsumsi pada kuartal II 2024 lebih tinggi dibanding kuartal I. Menurutnya, pertumbuhan konsumsi di kuartal II terhitung tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk konsumsi ini sebetulnya yang kemarin dari Q1 lebih rendah dari Q2. Jadi itu sebetulnya ada kenaikan dan pertumbuhan konsumsi itu 4,9 angka yang tinggi memang di bawah angka pertumbuhan nasional," katanya dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Menurut Airlangga tidak semua kontributor pertumbuhan ekonomi di bawah pertumbuhan ekonomi.

ADVERTISEMENT

"Tidak semua sektor di bawah pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan di sektor pengolahan atau manufaktur di bawah pertumbuhan ekonomi nasional. Hanya beberapa sektor yang meloncat di atas itu termasuk konstruksi mamin dan yang lain. Jadi itu hal normal tapi kita lihat seluruhnya itu positif," jelasnya.

Airlangga menambahkan, jika dibandingkan negara lain, konsumsi Indonesia relatif tinggi. Dia bilang, konsumsi berkontribusi sebesar 54,53% dari total PDB.

"Dan tentu kalau bandingkan negara kita dengan negara lain secara relatif angka itu tinggi, dan kontribusinya masih dominan, konsumsi masih 54,53% dari total PDB. Konsumsi ini tentu kemarin kita didorong Ramadan, Idul Fitri dan kegiatan mobilitas masyarakat, termasuk kegiatan-kegiatan di hotel, restoran, kafe," katanya.

(acd/hns)

Hide Ads