Prabowo Jadi Penentu Nasib Gaji PNS 2025

Prabowo Jadi Penentu Nasib Gaji PNS 2025

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 06 Agu 2024 07:30 WIB
Prabowo Subianto memberikan pembekalan kepada Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI-Polri di Balai Sudirman, Jakarta Selatan (Wildan/detikcom)
Foto: Presiden Terpilih Prabowo Subianto (Wildan/detikcom)
Jakarta -

Nasib kenaikan gaji PNS akan berada di tangan Prabowo Subianto yang akan dilantik jadi Presiden menggantikan Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2024 mendatang. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Menurut Sri Mulyani, gaji PNS akan naik atau tidak akan diumumkan langsung oleh Prabowo yang nantinya akan menjalankan pemerintahan berikutnya.

"Nanti Presiden terpilih akan menyampaikan ya," beber Sri Mulyani ketika dikonfirmasi langsung di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kenaikan gaji PNS akan berada dalam RAPBN 2025 yang merupakan kesepakatan antara Jokowi yang saat ini menjabat presiden dan Prabowo yang akan menjabat presiden.

"Kita nanti akan lihat di dalam APBN dan kesepakatan dari Presiden terpilih dengan Presiden saat ini. Itu ya," kata Sri Mulyani.

ADVERTISEMENT

Gaji PNS Pasti Naik

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa memastikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan naik tahun depan.

Rencana penyesuaian gaji tersebut tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 edisi pemutakhiran.

"Ada, ada kenaikan," kata Suharso, ditemui di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024) yang lalu.

Namun Suharso belum bisa membocorkan berapa besar kenaikan tersebut lantaran sedang dihitung. Yang jelas dia menjelaskan salah satu pertimbangan kenaikan gaji PNS adalah laju inflasi dan berapa lama belum ada penyesuaian.

"Kita sedang hitung. Tapi sudah direncanakan. Slotnya ada, tetapi yang terutama pekerja-pekerja fungsional yang penting kayak misalnya di bidang kesehatan, guru. Itu yang kita dorong," ujar Suharso.

(aid/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads