Cerita Keponakan Prabowo Menimba Ilmu di Kantor Sri Mulyani

Cerita Keponakan Prabowo Menimba Ilmu di Kantor Sri Mulyani

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 07 Agu 2024 06:00 WIB
Thomas Djiwandono melambaikan tangan saat bersiap untuk dilantik menjadi Wakil Menteri Keuangan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Presiden Joko Widodo melantik tiga wakil menteri yakni Thomas Djiwandono menjadi Wakil Menteri Keuangan, Sudaryono menjadi Wakil Menteri Pertanian, dan Yuliot Tanjung menjadi Wakil Menteri Investasi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Thomas Djiwandono (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta -

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono menyatakan posisinya di Kementerian Keuangan untuk belajar. Keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto itu dilantik di tiga bulan terakhir kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mungkin saya bisa katakan saya masuk Kementerian Keuangan untuk belajar dari Bapak/Ibu sekalian supaya bisa lebih baik tata kelola di bawah," kata Thomas Djiwandono dalam Seminar Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Kementerian Keuangan 2024, Selasa (6/8/2024).

Awalnya Thomas Djiwandono bercerita, sebelum di Kementerian Keuangan dirinya merupakan pejabat partai politik di Gerindra yang mengutamakan KIP. Apalagi sekelas Kementerian Keuangan, menurutnya transparansi dan keterbukaan informasi menjadi hal sangat penting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin menekankan betapa pentingnya apa yang Bapak/Ibu lakukan. Di Gerindra kita hanya di level partai politik, ini di Kementerian Keuangan sampai jenjang yang bawah itu sesuatu yang luar biasa sebagai seseorang yang saya tahu proses KIP itu seperti apa, itu sesuatu yang luar biasa," ucapnya.

Thomas Djiwandono menyebut peran Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Keuangan sangat penting. Menurutnya, publik perlu mampu mengakses beragam informasi mengenai apa yang dikerjakan para pejabat publik, dari mana sumber anggarannya, hingga bagaimana anggaran itu dikelola.

ADVERTISEMENT

"Kepercayaan publik terhadap institusi Kementerian Keuangan dapat terjaga apabila kita semua dapat memahami urgensi keterbukaan informasi publik yang juga merupakan salah satu hak dari masyarakat," ucapnya.

Menurut Thomas Djiwandono, kepercayaan publik dapat meningkat ketika masyarakat bisa mengamati bagaimana uang yang disetorkan berupa pajak dapat dikelola. Dengan memahami dan melihat langsung bagaimana pajak dialokasikan untuk kepentingan masyarakat, kesediaan publik untuk menjadi pembayar pajak yang patuh dinilai akan meningkat dan pada akhirnya bisa berdampak pada penerimaan yang lebih besar.

"Keterbukaan Informasi Publik dapat dilakukan dengan menyediakan portal yang mudah diakses. Dengan adanya informasi yang mudah diakses, masyarakat dapat terlibat langsung dalam tahapan pembangunan mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan, pengawasan pelaksanaan dan evaluasi hasil pembangunan," imbuhnya.

Thomas Djiwandono Lanjut Jadi Wamenkeu Era Prabowo

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan Thomas Djiwandono bakal terus mengemban jabatan sebagai Wamenkeu sampai pemerintahan baru kabinet Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.

"(Thomas) Djiwandono akan tetap menjadi wakil menteri keuangan saat masa jabatan Prabowo resmi dimulai pada Oktober," kata Dasco dikutip dari Reuters, Minggu (21/7).

Terkait posisi Menteri Keuangan (Menkeu), Thomas Djiwandono mengatakan saat ini Prabowo masih mempertimbangkan kandidat profesional untuk menggantikan posisi Sri Mulyani Indrawati.

"Bapak Prabowo masih mempertimbangkan kandidat profesional untuk jabatan menteri keuangan," ucap Thomas Djiwandono.

Thomas Djiwandono mengaku tidak akan menjadi Menteri Keuangan di era Prabowo-Gibran. Kehadirannya sebagai Wamenkeu II saat ini disebut untuk menyelaraskan rencana pemerintahan mendatang dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang sedang dirancang Kementerian Keuangan.

"Penunjukan tersebut dimaksudkan untuk memperlancar transisi pemerintahan dari pemerintahan Bapak Jokowi ke Bapak Prabowo," ujar Dasco.

(aid/das)

Hide Ads