Pada kesempatan yang sama, Manajer Urusan Eksternal Sampoerna, Astrid Puspitasari mengatakan peran perempuan sangat besar. Terutama banyaknya UMKM binaan yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan.
"Banyak para ibu UMKM binaan Sampoerna telah menjadi penggerak dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendampingan UMKM di Sampoerna berangkat dari sejarah Sampoerna yang dimulai dari sebuah toko kecil pada pada 111 tahun silam. Berlandaskan Falsafah Tiga Tangan, Sampoerna memberikan perhatian lebih pada pemangku kepentingan utama, termasuk masyarakat luas dan UMKM Indonesia.
Khusus untuk pendampingan UMKM, lanjutnya, melalui SRC telah mendampingi dan memperkuat lebih dari 250.000 toko kelontong. Ada juga SETC yang hadir untuk memberikan pelatihan wirausaha terintegrasi bagi para pelaku UMKM.
SETC yang awalnya hadir untuk memberi pelatihan masyarakat sekitar pabrik di Pasuruan, kini telah telah mendampingi lebih dari 72.000 pelaku usaha dari seluruh Indonesia. Untuk mendorong UMKM lebih maju, Sampoerna bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan terkait.
Kolaborasi dengan Kadin, lanjutnya, karena kesamaan tujuan, yakni ingin membantu UMKM nasional untuk masuk ke rantai pasok global tanpa melupakan pasar dalam negeri.
"Di sisi lain, antara SRC dan SETC ini, kami melihat ada peluang kolaborasi melalui Pojok Lokal di mana UMKM sekitar toko SRC dapat menitipkan produknya untuk dijual," jelasnya.
(fdl/fdl)