RI Lobi AS-Rusia Teken Sederet Perjanjian Dagang

RI Lobi AS-Rusia Teken Sederet Perjanjian Dagang

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 08 Agu 2024 15:13 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/5/2024).
Menlu Retno Marsudi. Foto: (Eva Safitri/detikcom)
Jakarta -

Indonesia saat ini sedang fokus untuk mengejar sederet perjanjian dagang dengan beberapa negara. Lobi-lobi terus dilakukan dengan beberapa negara, mulai dari Amerika Serikat hingga Rusia. Beberapa negara ini pun baru saja menyerahkan surat kepercayaan duta besarnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pertama dengan Amerika Serikat (AS), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan Indonesia sedang menegosiasikan dua hal pertama mengenai perjanjian mineral kritis dan kedua mengenai perjanjian ekspor tanpa tarif.

"Dengan AS, sekarang ini kita sedang mencoba mendorong untuk melakukan negosiasi mengenai critical mineral arrangement dan perpanjangan Generalize System Of Preference atau GSP bagi Indonesia," beber Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjanjian mineral kritis sendiri dinegosiasi agar mineral Indonesia, termasuk nikel di dalamnya mendapatkan insentif dalam Undang-undang (UU) Pengurangan Inflasi Amerika Serikat (AS) atau Inflation Reduction Rate (IRA).

Sementara itu, lewat perjanjian GSP, Indonesia dapat mendapatkan stimulus perdagangan yang diberikan oleh AS dalam bentuk fasilitas bebas bea masuk bagi negara-negara kurang berkembang dan negara berkembang, salah satunya Indonesia. Dengan GSP, maka ekspor beberapa produk dari Indonesia ke AS tak dikenakan tarif bea masuk.

ADVERTISEMENT

Retno melanjutkan, dengan Rusia, Indonesia menegosiasi perundingan perjanjian kerja sama free trade agreement dengan negara-negara persatuan Eurasian Economic Union (EAEU). Tentu hal ini diharapkan dapat meningkatkan perdagangan Indonesia dengan Rusia dan anggota EAEU lainnya macam Kazakhstan, Kirgistan, Armenia, dan Belarusia.

"Dengan Rusia kita sedang mendorong penyelesaian perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement yang tentunya dapat mendorong peningkatan perdagangan Indonesia dengan Rusia dan negara anggota EAEU," beber Retno.

Indonesia, kata Retno juga melakukan negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Bulgaria, Lituania, dan Slovenia. Selain itu dengan Tunisia, Indonesia menyelesaikan perundingan Preferential Trade Agreement (PFA).

Adapun negara yang duta besarnya memberikan surat kepercayaan kepada Jokowi adalah Amerika Serikat, Brunei Darussalam, Bulgaria, Kuba, Tunisia, Rusia, Papua Nugini, Slovenia, Lituania, dan Makedonia Utara.

(hal/das)

Hide Ads