Usaha Kecil Wajib Berdaya Saing Biar Nggak Mudah Gulung Tikar

Usaha Kecil Wajib Berdaya Saing Biar Nggak Mudah Gulung Tikar

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 22 Agu 2024 13:14 WIB
Ilustrasi UMKM
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saat ini wajib meningkatkan kapasitas dan daya saing di dalam negeri. Hal ini agar UMKM bisa terus berkembang baik dari sisi aset, bisnis, pelanggan dan pegawai.

Berdasarkan data Kamar Dagang Industri (Kadin) disebutkan UMKM memegang peran vital dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlah mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha. Di 2023, pelaku usaha UMKM mencapai jumlah sekitar 66 juta.

Kontribusi UMKM sebesar 61% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) atau setara Rp 9.580 triliun. Sementara itu, UMKM menyerap sekitar 117 juta pekerja (97%) dari total angkatan tenaga kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu pelaku usaha juga harus memiliki perlindungan berupa asuransi kerugian. Presiden Direktur PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) Sancoyo Setiabudi mengungkapkan asuransi kerugian UKM Partner TMI membidik UMKM sektor perkantoran, layanan kesehatan, rekreasi, makanan, pendidikan, retail, kecantikan, termasuk gudang pribadi, pom bensin, bengkel mobil, dan showroom mobil. UKM Partner TMI memiliki 4 kelebihan dari produk sejenis: 1. Proposisi sesuai bidang usaha dan fleksibilitas jaminan dan limit (sesuai dengan kebutuhan dan budget pemilik usaha), 2. Jaminan komprehensif, 3. Produk dirancang dalam bentuk paket, sehingga memudahkan proses pembelian, dan 4. Proses klaim yang sederhana sesuai karakteristik UMKM .

"Dari perspektif produk, UKM Partner TMI adalah perangkat pengaman/safety tool kelangsungan usaha UMKM untuk memitigasi beragam risiko kerugian yang mungkin timbul, baik yang disebabkan oleh faktor keuangan, kecelakaan, kebakaran, pencurian, tanggung gugat hukum, gangguan rantai pasok, maupun bencana alam sehingga dapat dibangun rasa aman dan bebas cemas dalam berusaha," kata dia dalam siaran pers, ditulis Kamis (22/8/2024).

ADVERTISEMENT

Asuransi kerugian UKM Partner TMI diharapkan mampu meraih lebih dari 50.000 nasabah pelaku usaha UMKM dalam waktu 3 tahun ke depan.Faktor-faktor yang mendukung pencapaian tersebut diantaranya adalah stimulus-stimulus yang sudah dan akan dikeluarkan oleh pemerintah, baik berupa program-program peningkatan kapasitas dari kementerian terkait maupun bantuan permodalan UMKM dari lembaga keuangan yang jumlahnya terus meningkat (termasuk anggaran belanja negara untuk UMKM dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Dalam konteks bisnis jangka panjang, UMKM di Indonesia harus dapat mengelola risiko berusaha dan segera mengadopsi asuransi kerugian dalam melindungi usahanya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik," ujar dia.

Setiap agen asuransi TMI kini dilengkapi dengan aplikasi Tokio Marine Agency (TAPPS) dalam menjual produk UKM partner. TAPPS memberikan fleksibilitas luar biasa bagi agen dalam proses penjualan, memungkinkan mereka untuk membuat penawaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, memproses pembayaran, dan menerbitkan polis asuransi secara instan. Inisiatif digital ini menegaskan komitmen TMI terhadap inovasi dan layanan yang berfokus pada pelanggan dalam era digital yang terus berkembang. Ke depannya, kemampuan TAPPS akan semakin ditingkatkan dengan integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan direncanakan akan mulai dioperasikan pada awal 2025.

"Kami terus meningkatkan dukungan layanan kepada nasabah dengan menerapkan teknologi informasi terbaru yang memastikan proses lebih cepat, memenuhi kebutuhan pelanggan secara tepat, serta menjamin keamanan dan kepastian dalam setiap transaksi antara nasabah dan agen TMI. Semua ini dapat dilakukan melalui satu aplikasi andal yang kami hadirkan," ujar Foster Kurniawan, Chief Technology Officer TMI.

(kil/kil)

Hide Ads