Luhut Ungkap Kondisi Bali Terkini, Ada WNA Lebih dari 200.000 Orang

Luhut Ungkap Kondisi Bali Terkini, Ada WNA Lebih dari 200.000 Orang

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 30 Agu 2024 14:51 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan paparan pada pertemuan The 4th Indonesia Fintech Summit yang diprakarasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BI, AFTECH, dan AFPI di Bali, Kamis (10/11/2022). OJK bersama pemerintah dan pelaku industri finansial teknologi berkomitmen terus mendukung peran industri fintech dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung stabilitas keuangan nasional serta memberikan perlindungan optimal kepada masyarakat pengguna layanan fintech serta ekosistemnya. ANTARA FOTO/HO/Humas OJK/wpa/tom.
Foto: ANTARA FOTO/HUMAS OJK
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bicara mengenai kondisi Bali terkini. Dia mengatakan, saat ini ada lebih 200.000 orang asing yang tinggal di Bali yang menimbulkan beberapa masalah, dari kriminalitas hingga lapangan kerja.

Lewat Instagramnya, Luhut mengatakan, pemerintah akan mengambil tindakan untuk membenahi tata kelola pariwisata di Pulau Dewata.

"Kami akan melakukan audit dan penataan dari mulai pengelolaan sampah dan manajemen limbah, rencana perbaikan infrastruktur, serta menciptakan satu destinasi wisata hijau dengan menerapkan aturan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT). Baik energi listrik untuk operasional, maupun kendaraan bermotor yang digunakan di sana," tulis Luhut seperti dikutip Jumat (30/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jelasnya, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan mencapai US$ 2,5 hingga 3 triliun pada tahun 2030 dan diprediksi akan meningkatkan jumlah kelas menengah di Tanah Air. Menurutnya, hal itu secara simultan akan menciptakan wisatawan lokal dan domestik yang juga sangat penting untuk diperhatikan, bukan hanya mendatangkan wisatawan asing saja.

Luhut mengatakan, pihaknya ingin Bali seperti dulu lagi. Ia tak ingin Bali terkenal hanya karena panoramanya saja, tapi juga budayanya.

ADVERTISEMENT

"Saya ingin melihat Bali seperti dulu lagi. Bali yang terkenal bukan hanya karena keindahan panoramanya, tetapi juga budaya dan tradisi yang dijaga oleh warga masyarakatnya," ungkapnya.

"Dengan diselenggarakannya forum International Quality Tourism Conference yang pertama kali ini, saya berharap ada saran dan masukan dari berbagai praktisi pariwisata. Sebelum kami membuat pengumuman resmi terkait evaluasi penataan Bali, sebagai salah satu destinasi wisata favorit turis lokal indonesia dan mancanegara," imbuhnya.

(acd/rrd)

Hide Ads