Program makan bergizi gratis Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut memiliki potensi yang sangat besar dalam menyerap produk-produk perikanan dalam negeri. Sebab konsumsi ikan dalam menu-menu makan gratis ini dinilai tak hanya mencerdaskan masyarakat tapi juga bisa memicu peningkatan perekonomian lokal.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (DJPDSKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Budi Sulistiyo, menjelaskan hingga saat ini tingkat konsumsi protein masyarakat RI masih berada di angka 62 gram per kapita per hari.
Menurutnya tingkat konsumsi protein dalam negeri ini masih sangat rendah. Terutama jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi protein negara-negara maju di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi saat ini asupan protein masyarakat Indonesia adalah 62 gram per kapita per hari. Ternyata setelah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN kita masih rendah. Vietnam sudah mendekati 94,3 gram per kapita per hari, negara maju 100 gram per kapita per hari," kata Budi saat ditemui wartawan di kantor KKP, Jakarta, Senin (2/9/2024).
Mengingatkan tujuan utama program makan bergizi gratis Prabowo-Gibran ini adalah meningkatkan gizi masyarakat, khususnya para pelajar, maka menurutnya sangat penting bagi pemerintah ke depan banyak menggunakan produk perikanan yang kaya akan protein.
Dari sinilah menurutnya program makan bergizi gratis berpotensi besar dalam menyerap produk perikanan dalam negeri. Sebab selain meningkatkan gizi masyarakat seperti tujuan program tersebut, penyerapan produk perikanan dalam negeri ini juga bisa meningkatkan perekonomian para pelaku usaha terkait.
"Sementara konsumsi protein kita rendah, nah ikan juga kita pasarkan ke dalam negeri untuk jadi bahan asupan masyarakat untuk mewujudkan generasi Emas Indonesia," terangnya.
"Harusnya kita lakukan penyerapan (produk ikan dan laut lainnya) bersama-sama. Ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Nah uniknya kita harus berani makan ikan dan memasyarakatkan ikan, karena selain mencerdaskan juga memicu pertumbuhan ekonomi lokal," tambah Budi.
Untuk mendukung penyerapan produk ikan atau produk laut lainnya dalam program usungan Prabowo-Gibran ini, KKP akan mengkurasi para pelaku usaha sehingga setiap produk yang dihasilkan sudah memiliki standarisasi pengolahan pangan sesuai dengan yang sudah ditetapkan sejumlah pihak seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) ataupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dengan begitu pihak-pihak yang bertugas untuk mengolah bahan atau produk pangan menjadi makanan siap santap untuk para siswa nanti bisa langsung menggunakan produk-produk perikanan para pelaku usaha tersebut.
"Untuk makan bergizi gratis, satu kami akan mengkurasi sehingga pelaku usaha itu sudah memiliki standar-standar pengolahan. kami kurasi. Kedua kami lakukan promosi," ucapnya.
Selain itu menurutnya dengan adanya standarisasi produk olahan ikan ini, selain berguna untuk memastikan keamanan dan kelayakan konsumsi, produk-produk hasil pelaku usaha ini dapat dikirimkan ke wilayah-wilayah yang lebih jauh guna menunjang proses makan bergizi gratis.
"Ketiga itu adalah masyarakat yang di daerah pantai, dalam radius 5 kilometer itu kan ikan masih segar, masih bisa dimasak langsung. Ketika jaraknya mulai jauh dan membutuhkan transportasi baik ikan segar atau olahan yang diolah jadi bakso ikan dan sebagainya, kita punya SNI bahwa olahan tersebut minimal 30% mengandung ikan," jelas Budi.
Di luar itu, Budi mengatakan ikan dan produk hasil laut lainnya bisa diolah melalui proses fortifikasi (proses penambahan vitamin serta mineral tertentu ke dalam bahan pangan). Dengan begitu produk hasil olahan ini dapat digunakan secara luas.
"(Untuk wilayah) yang lebih jauh lagi atau yang punya kendala untuk konsumsi ikan seperti bau dan durinya, itu melalui proses fortifikasi untuk protein ikan. Ini adalah kandungan amino protein yang nanti bisa dicampurkan ke bahan-bahan baku seperti beras, tepung-tepungan dan sebagainya. Jadi ketika masyarakat makan jajanan pasar dari tepung itu sudah termasuk asupan protein langsung di situ," terangnya lagi.
"Jadi solusi penguatan asupan protein (dalam program makan bergizi gratis) itu (bisa dilakukan) dari berbagai macam cara, baik secara segar, olahan, maupun bahan-bahan yang terfortifikasi (protein ikan)," ucap Budi.
Simak Video: Kepala Badan Gizi soal Program Makan Gratis: 2 Januari Kita Laksanakan