Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saat ini terus digeber perkembangannya. Baik dari sisi bisnis dan dari sisi jasa pengiriman atau logistik.
Direktur Utama PT Nusantara Card Semesta (NCS) Reni Sitawati Siregar mengatakan kini kondisi pasar global makin terbuka dan memberikan peluang yang sangat besar bagi para pelaku bisnis untuk melakukan pengiriman barang ke luar negeri. Hal seiring dengan strategi ekspansi yang tidak hanya terfokus di dalam negeri saja.
"Hambatan geografis yang selama ini sering menjadi momok, bisa diatasi dengan memilih mitra terpercaya yang bisa diandalkan. NCS ingin memanfaatkan peluang ini bersama para pelaku bisnis di Indonesia," ujar dia dalam siaran pers Selasa (3/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi saat ini pemerintah juga sedang mendorong peningkatan angka aktivitas ekspor dari para pelaku UMKM. Sebagai tulang punggung ekonomi nasional, kontribusi UMKM terhadap ekspor secara keseluruhan masih rendah, menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional baru sebesar 15,7% pada tahun 2023 lalu, dan tahun ini ditargetkan bisa mencapai 17%.
"Kami ingin mengambil peran penting dalam penyediaan layanan pengiriman internasional yang mumpuni dengan harga yang kompetitif," jelas Reni. Reni menambahkan, selama ini masalah klasik yang seringkali ditemui dalam pengiriman internasional, yakni ongkos kirim.
"Tidak hanya pengirim perorangan, mahalnya biaya ongkir ini juga dikeluhkan oleh para pelaku UMKM, karena terkadang ongkos kirimnya bisa lebih mahal dari harga barang itu sendiri," tambah Reni. Mengambil momen HUT RI ke 79, sekaligus kado bagi para pelanggannya, NCS memberikan penawaran menarik untuk pengiriman barang ketiga negara di Asia, yakni Tiongkok atau Cina, Hongkong dan Taiwan, berupa "Diskon Ongkir hingga 45%".
"Jadi pelanggan NCS, utamanya ritel, nggak usah banyak mikir, mereka bisa langsung kirim barang ke China, Hongkong atau Taiwan, door to door, dengan harga ekonomis mulai Rp 114 ribu per kg. Promo ini bisa digunakan sampai 31 Desember2024, oleh pelanggan perorangan dan UMKM," terang Reni lagi.
Dipilihnya ketiga negara tersebut didasarkan beberapa pertimbangan, antara lain dari data BPS per Juni 2024, China adalah salah satu dari tiga negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia terbesar, selain Amerika Serikat (AS) dan India.
"Sementara Hongkong dan Taiwan, dari data BP2MI untuk periode Juli 2024 adalah dua negara dengan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbesar, dengan lebih dari 15 ribu orang disana, atau sekitar 70% dari seluruh penempatan," ujar Reni.
Pangsa pasar yang besar ini diharapkan mampu menjadi salah satu penggerak produktivitas ekspor Indonesia. "Dan bagi NCS, tentunya kami ikut bangga dapat berkontribusi secara nyata dalam mengembangkan UMKM hingga ke pasar global," ucap Reni.
(kil/kil)