Mau Ada Pembatasan BBM Subsidi, Kemenhub Minta Data Ojol ke Gojek-Grab

Hub Space

Mau Ada Pembatasan BBM Subsidi, Kemenhub Minta Data Ojol ke Gojek-Grab

Retno Ayuningrum - detikFinance
Sabtu, 07 Sep 2024 20:20 WIB
Hub Space
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Hubdat) Kemenhub Risyapudin Nursi/Foto: Retno Ayuningrum
Jakarta -

Pemerintah berencana membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sejalan dengan itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong operator ojek online (ojol) seperti Gojek dan Grab untuk mengirimkan data mitra ojol yang dapat menerima subsidi BBM.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Hubdat) Kemenhub Risyapudin Nursin mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meng-update data-data penerima subsidi BBM, termasuk angkutan sewa khusus.

"Sementara ini adanya subsidi BBM. Nah ini memang menjadi suatu ranah juga untuk update seluruh angkutan sewa khusus, baik roda dua maupun roda empat yang akan diberikan subsidi BBM oleh pemerintah," kata Risyapudin dalam acara HubTalks, Hub Space 2024, JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2024)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengumpulkan data-data tersebut. Pengumpulan data ini menjadi salah satu cara agar penyaluran BBM Subsidi tepat sasaran.

Untuk itu, dia meminta operator ojol, seperti Gojek dan Grab segera mengirimkan data-data kendaraan yang berhak menerima BBM Subsidi. Setelah itu, pihaknya akan menyerahkan data-data tersebut kepada Pertamina.

ADVERTISEMENT

"Sehingga ini supaya tepat sasaran, supaya kita juga harus valid datanya, kami berharap kepada Gojek untuk segera mengupdate data dari kendaraan yang akan menerima subsidi karena sebentar lagi pemerintah akan memberikan subsidi BBM untuk angkutan sewa khusus, yang mana tanda petik itu merupakan Gojek, Grab, Maxim dan yang lainnya. Nah ini mungkin dari Gojek, kami berharap supaya data itu bisa valid dan bisa segera terkompulir di kita karena dari Pertamina hanya tahunya data dari kita," terangnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah memberikan subsidi untuk BBM jenis solar dan Pertalite. Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengkonfirmasi ada rencana pembatasan BBM bersubsidi mulai 1 Oktober. Dia mengatakan pembatasan ini akan diatur melalui peraturan menteri (permen).

"Ya memang ada rencana begitu. Karena, begitu aturannya keluar, permennya keluar, itu kan ada waktu untuk sosialisasi. Nah, waktu sosialisasi ini yang sekarang saya lagi bahas," kata Bahlil menjawab kabar aturan pembelian BBM bersubsidi mulai 1 Oktober di DPR, Selasa (27/8/2024) lalu.

Saat ini PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga telah membuka pendaftaran untuk kendaraan via websitesubsiditepat.mypertamina.idsebagai upaya agar BBM tepat sasaran dan mendukung kebijakan pemerintah mengatur penyaluran BBM bersubsidi.

Klik halaman berikutnya.

Hub Space didukung oleh Book Cabin member of Lion Air Group, PT Pertamina International Shipping, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), INSA, SOECHI, ANDHIKA GROUP, Gurita Lintas Samudera, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari, Pan Maritime Wira Pawitra, Pelindo - Indonesia Maritime Gateway, PT Djakarta Lloyd (Persero), BAGONG BUS, Jasa Raharja, PT Tjahja Sakti Motor, Artimu Group, PT Ambang Barito Nusapersada, PT ZEF Energi, ANTAM, PT Pelayaran Bahtera Adhiguna, Airnav, Andhika Lines, Honda, JASA MARGA, PT Eurokars Motor Indonesia, Buy The Service (Teman Bus).

ASOSIASI GAPASDAP (Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai dan Penyeberangan), Celebes Railway Indonesia, Sinar Jaya Group, Toyota, PT Isuzu Astra Motor Indonesia, KAI Commuter, Pendirian Perkumpulan Perusahaan Perlengkapan Jalan Indonesia (P3JI), PT LRT Jakarta, PT Gandasari Group Investama, Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), KIA, Gojek, Chery, PT Bayubahari Santosa, Transnusa Airlines, SUZUKI, INFA & PORT (Indonesian National Ferry & Port Owners Association), Dharma Lautan Utama, PT PELNI (Persero), PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, KAI Bandara.

PT Subsea Lintas Globalindo, PT Bahtera Bahari Shipyard, Astra Daihatsu Motor, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Biro Klasifikasi Indonesia, MRT Jakarta, Transjakarta, Citilink, PP Sinergi Banjaratma, PT Qumicon Indonesia, PT Adiluhung Sarana Segara Indonesia, POLYGON, PT Wahyu Samudera Indah, PT Sumber Teknik Motor, PT Multi Harapan Utama, PT Gunung Bara Utama, PT Oorja Indo KGS, PT Inti Samudera Timur, PT Multiintegra, PT Rina Indonesia, PT Atoism Lampung Pelayaran, PT Pelabuhan Barito Kuala Mandiri, PT Petrokimia Gresik, Snepac Group Batam, JIIPE - Java Integrated Industrial Ports and Estate, Pelita Air a Member of Pertamina, Grab.

PT Karya Indah Alam Sejahtera, Perintis, Tol Laut, dan Ternak, Ranji Karya Sakti, KTU Shipyard, PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua, PT Tesco Indomaritim, PT ASL Shipyard, PT Metro Nusantara Bahari, PT Hasnur Jaya International, PT Varia Usaha Bahari, Astra Honda Motor, Wuling Motors, PT Sinaralam Dutaperdana, PT Agung Prima Nusantara, Eastern Logistic - Lamongan Shorebase, PT Pancaran Maritim Transportindo, Talenta Bumi, Mandiri, PT Lintech Duta Pratama, Pertamina Trans Kontinental, PT Antang Gunung Meratus, PT Hub Maritim, PT Synergy Tharada, Pelita Indonesia Djaya, PT INKA, PT Dok Pendingin, dan PT Indonesia Multi Purpose Terminal, CV Citra, Borneo Emas Hitam, PT Christian Eka Pratama, KSU Putra Mahakam Mandiri (PUMMA), dan Pelabuhan Tiga Bersaudara.


Hide Ads