Pengusaha Yakin Transaksi Digital Bisa Cegah Penggelapan Uang

Pengusaha Yakin Transaksi Digital Bisa Cegah Penggelapan Uang

Retno Ayuningrum - detikFinance
Sabtu, 07 Sep 2024 17:28 WIB
Ilustrasi Transaksi Digital
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Transaksi digital kini terus berkembang di Indonesia. Pengusaha optimistis dengan adanya digitalisasi di transaksi dapat mencegah penggelapan uang.

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan dampak positif dari transaksi digital adalah menghindari transaksi cash yang rentan penggelapan uang, termasuk di pertiketan.

"Transaksi digital menghindari terjadinya transaksi cash yang rentan akan penggelapan uang yang dilakukan oknum bagian ticketing," ujar Kurnia dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (7/9/2024).

Kurnia menyebut data peningkatan pembelian tiket bus secara online mulai mengalami peningkatan. Kurnia mengatakan pembelian tiket secara digitalisasi terutama untuk Antar Kota Antar Provinsi tumbuh cukup signifikan. Angka tersebut terus bergerak naik seiring perkembangan digital yang semakin pesat. Saat ini calon penumpang yang membeli tiket melalui sistem sudah mencapai 45%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dia juga menyoroti penggunaan transaksi digital melalui QRIS yang sangat membantu bagi masyarakat untuk melakukan pembayaran saat waktu pemberangkatan.

Di sisi lain, Kurnia berharap penggunaan transaksi digital juga dibarengi dengan peningkatan keamanan sehingga bisa meminimalisir kejahatan siber. IPOMI meminta pemerintah lebih ketat dalam regulasi keuangan digital di mana saat ini pemilik rekening dan e-wallet bisa mengubah nama pemilik akun menjadi nama badan usaha.

ADVERTISEMENT

"Dan kepolisian tidak dapat menindak lanjuti laporan kami thd kasus penipuan pembayaran e wallet ini dengan alasan masuk tanah tindak pidana ringan sementara ini sangat meresahkan," tambahnya.

Menurutnya, dengan perbaikan secara menyeluruh akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan transaksi digital. Selain itu, akan turut membantu pemerintah dalam meningkatkan digitalisasi di kalangan masyarakat.

Senada, Praktisi Teknologi Digital juga Direktur Utama PT Trans Digital Cemerlang (PT TDC), Indra mengatakan bahwa QRIS telah memenuhi standar nasional yang mengacu pada fitur keamanan internasional. Artinya dari sisi keamanan tentunya jaminan menghindari adanya fraud atau kecurangan.

"Tapi seperti kata Bank Indonesia, semua pengawasan ini menjadi tanggungjawab bersama, baik penyedia maupun pengguna," ujar Indra.

Indra juga memastikan BI bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), di mana perusahaannya ada di dalamnya, selalu melakukan sosialisasi dan edukasi terkait keamanan transaksi QRIS kepada para merchant. Contoh inovasi dilakukan perusahaannya melalui produk Posku Lite untuk pembayaran melalui QRIS pada komunitas UMKM. Pihaknya memberikan insentif pendampingan literasi keuangan, seminar dan workshop digital marketing, dan insentif lainnya selama menjadi mitra.

(fdl/fdl)

Hide Ads