Dukung Program Makan Gratis, 36 Perusahaan Siap Impor 1,3 Juta Sapi Perah

Dukung Program Makan Gratis, 36 Perusahaan Siap Impor 1,3 Juta Sapi Perah

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 12 Sep 2024 15:27 WIB
Perwakilan Manajemen Yili Indonesia Yu Miao (batik), berbincang dengan Ketua Koperasi “Susu Merapi Sejahtera” (Samesta) Ruslan seusai penyerahan bantuan dari Yili Indonesia kepada Koperasi Samesta di Yogyakarta, Jumat (30/9/2022). Yili Indonesia, produsen es krim Joyday memberikan bantuan pakan konsentrat dan mineral booster kepada Koperasi Samesta yang beranggotakan ratusan peternak sapi perah disela acara Sherpa Meeting III di Yogyakarta, sebagai wujud komitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan sektor hulu industri dan kualitas produk yang sesuai dengan standar keamanan pangan nasional dan internasional.
Ilustrasi/Foto: dok. Yili Indonesia
Jakarta -

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkap sudah ada sekitar 36 perusahaan hingga koperasi yang telah berkomitmen untuk mengimpor sapi. Sapi perah impor sebanyak 1,3 juta ekor dibutuhkan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Ada sekitar 36 perusahaan, koperasi dan seterusnya yang sudah komit untuk memasukkan (impor) sapinya ke Indonesia," kata dia ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (12/9/2024).

Sudaryono mengatakan perusahaan itu di antaranya yang berasal dari luar negeri dan salah satunya lagi PT Frisian Flag Indonesia (FFI).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan Frisian Flag, itu termasuk dari beberapa perusahaan yang memang ingin meningkatkan, salah satu investor," tambahnya.

Terkait investor dari luar negeri, sebelumnya diketahui Menteri Pertanian, Amran Sulaiman bertemu Duta Besar Indonesia untuk Qatar Ridwan Hassan.

ADVERTISEMENT

Dalam pertemuan itu adapun investor yang berpotensi mau mengekspor sapi perah ke Indonesia yakni Baladna, perusahaan perternakan asal Qatar yang fokus untuk memproduksi susu.

Sudaryono membenarkan ada perusahaan luar negeri yang akan berinvestasi untuk mendukung kebutuhan sapi di Indonesia. Dengan melibatkan investor, importasi sapi perah ini tidak perlu menggunakan APBN.

"Iya, ada perusahaan dari luar negeri ada perusahaan dalam negeri ada kooperasi, ada macam-macam itu mereka investasi kok jadi kita tidak memakan atau tidak mengkonsumsi APBN kita," ungkapnya.

Lihat juga Video: Menu yang Disediakan Pemprov DKI saat Uji Coba Makan Gratis di Sekolah

[Gambas:Video 20detik]



(ada/rrd)

Hide Ads