Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini telah diterapkan di berbagai perusahaan, termasuk di perusahaan-perusahaan BUMN. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengimbau perusahaan pelat merah tersebut agar berkolaborasi dalam meningkatkan keamanan siber antar perusahaan.
Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Teddy Barata menekankan keamanan siber sangat penting. Teddy menyebut perusahaan BUMN di sektor perbankan telah mengupayakan peningkatan keamanan siber. Namun, hal tersebut tidak ada artinya apabila sistem keamanan serupa tidak diterapkan perusahaan pelat merah lainnya, termasuk perusahaan BUMN yang masih berskala kecil.
"Cybersecurity it's very very important. Alhamdulillah kita punya perusahaan-perusahaan perbankan terus tanpa ada regulasi, mereka udah jalan duluan untuk peningkatan dari cybersecurity. Itu tidak ada artinya kalau perusahaan-perusahaan BUMN yang lain, yang kecil, memiliki cyber security incident. Karena itu adalah bagian dari dua-duanya. Suka tidak suka, mau tidak mau, we are in this together," kata Teddy dalam acara 'AI Strategies for SOE's Transformation' di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menekankan apabila ada salah satu perusahaan BUMN yang terkena masalah, maka semua perusahaan dianggap terkena masalah yang sama. Hal serupa juga terjadi apabila ada salah satu perusahaan pelat merah tersebut terserang masalah di keamanan siber.
"As a BUMN group. Kalau ada satu masalah di tempat ini, atau sektor ini, semua kena, dianggapnya semua BUMN kayak gitu. Ada permasalahan hukum, dianggapnya semua BUMN punya masalah. Ada masalah cyber security, dianggapnya semuanya juga tidak punya kompetensi. Jadi pada kesempatan ini, saya ingin mengingatkan kepada teman-teman, we are in this together. Bagaimana kita mengatasinya? Kolaborasi untuk itu mentransformasi," tambahnya.
Dia menjelaskan transformasi ini tidak hanya dalam bentuk acara saja, tapi juga program-program lain dalam meningkatkan sistem keamanan siber. Dengan transformasi yang berhasil, dia berharap dapat meningkatkan profit bagi perusahaan-perusahaan BUMN.
"Transformasi ini ya revenue growth, memaksimalkan revenue, optimizing cost, dan juga user experience yang bagus, customer experience yang bagus. Ini yang kita terus lakukan. Cyber security akan sangat-sangat kita hadapi, semakin besar. Jangan harap ini bekerja masing-masing, kalau bekerja sendiri-sendiri, peningkatannya akan sama. Karena semuanya punya constraint, challenge yang berbeda, business yang berbeda sehingga kita harus lakukan ini secara bersama-sama," jelasnya.
(das/das)