Badan Pangan Bantah Harga Beras RI Termahal di ASEAN

Badan Pangan Bantah Harga Beras RI Termahal di ASEAN

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 26 Sep 2024 11:46 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo.
Foto: Aulia Damayanti/detik.com
Jakarta -

Bank Dunia (World Bank) sempat mengatakan harga beras eceran di Indonesia konsisten tinggi di ASEAN. Hal ini diungkapkan oleh Country Director for Indonesia and Timor-Leste, World Bank, Carolyn Turk beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal itu dari sisi pemerintah melalui Badan Pangan Nasional membantah jika dikatakan harga beras eceran di Indonesia menjadi yang tertinggi di ASEAN. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyebut harga beras di ritel misalnya Singapura dan Malaysia berada di atas Indonesia.

"Misal SGD 11 per 5 kg di rak Supermarket berarti 11 x (kurs Singapura ke rupiah) Rp 11.700 Γ· 5 = Rp 25.740/kg. Iya memang (banyak negara ASEAN harga beras lebih mahal) kita lagi fokus kesejahteraan petani. Cek aja Singapura, Malaysia, harga shelving (rak di ritel) loh ya. Kalau (harga) di Jepang atau Korea itu udah pasti selangit, cek aja," kata dia kepada detikcom, Kamis (26/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief menjelaskan saat ini harga beras memang dinaikkan demi mensejahterakan petani padi. Namun, bukan tidak dilakukan perhitungan agar harga wajar baik di petani dan konsumen.

Hal ini menurutnya terbukti dengan inflasi pangan yang masih dinilai cukup terkendali. Arief juga menyebut dari sisi produksi kondisi Indonesia juga aman dan perlu digenjot agar melimpah dan tidak lagi impor.

ADVERTISEMENT

"Beras Indonesia itu memang kita lagi naikin karena petaninya NTP kasih 110. Kita harus fokus mensejahterakan petani. Jika dikatakan harga beras Indonesia termahal, dia itu pengennya kita impor yang banyak sehingga harga jatuh, harga rendah. Orang Indonesia volatile food masih 3%, inflasi 2%, masa Bank Dunia nggak tahu. Dia itu dapat pesan supaya kita impor banyak. Jangan mau," tuturnya.

Sebelumnya, Bank Dunia (World Bank) mengungkapkan harga beras Indonesia menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN. Padahal menurut survei kesejahteraan petani Indonesia masih rendah.

"Konsumen Indonesia telah membayar harga tinggi untuk beras. Harga eceran beras di Indonesia secara konsisten lebih tinggi daripada di negara-negara ASEAN," ungkap Country Director for Indonesia and Timor-Leste, World Bank, Carolyn Turk dalam Indonesia International Rice Conference (IIRC), di The Westin Resort Nusa Dua, Bali, Kamis (19/9).

Akibatnya, masyarakat Indonesia disebut harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk kebutuhan pangannya terutama karena beras.

"Kami memperkirakan bahwa konsumen Indonesia membayar hingga 20% lebih banyak untuk makanan mereka daripada yang seharusnya mereka bayar di pasar bebas," jelasnya.

Simak Video: Efek Perubahan Iklim Gagal Panen hingga Harga Beras Naik

[Gambas:Video 20detik]



(ada/rrd)

Hide Ads