Survei Ketimpangan RI: Harta 50 Orang Terkaya Setara Milik 50 Juta Orang Biasa

Survei Ketimpangan RI: Harta 50 Orang Terkaya Setara Milik 50 Juta Orang Biasa

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 26 Sep 2024 14:05 WIB
ilustrasi harta dan uang
Ilustrasi - Foto: Getty Images/iStockphoto/Moussa81
Jakarta -

Penelitian yang dilakukan Center of Economic and Law Studies (Celios) menunjukkan ketimpangan di Indonesia semakin memburuk. Hal itu tercermin dari jumlah kekayaan 50 orang terkaya yang disebut setara dengan kekayaan 50 juta orang.

Laporan Celios 'Ketimpangan Ekonomi Indonesia 2024: Pesawat Jet untuk Si Kaya, Sepeda untuk Si Miskin' menggunakan desain penelitian deskriptif dan analitik dengan pendekatan kuantitatif berupa pengumpulan data mencakup distribusi pendapatan, distribusi kekayaan, indeks gini, tingkat kemiskinan dan indikator ekonomi lainnya.

Kelompok penting yang menjadi rujukan dalam studi ini adalah daftar 50 orang terkaya di Indonesia menurut Forbes dan daftar kekayaan para menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim peneliti Celios menganggap jumlah kekayaan 50 orang terkaya Indonesia bisa membayarkan gaji seluruh pekerja penuh dalam angkatan kerja di Indonesia sepanjang tahun.

Perhitungan ini didapati dari akumulasi kekayaan 50 triliuner teratas dalam data Forbes 2023 yang mencapai US$ 251,73 miliar atau senilai Rp 4.078 triliun. Sementara, jumlah tenaga kerja penuh dalam angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional sebesar 96,39 juta. Asumsi yang digunakan dalam penghitungan ini menggunakan rerata gaji/upah nasional pada 2023 sebesar Rp 3.178.227.

ADVERTISEMENT

"Dengan demikian, anggaran yang diperlukan untuk menggaji seluruh tenaga kerja penuh dalam angkatan kerja senilai Rp 306 triliun per bulan," tulis laporan tersebut, dikutip Kamis (27/9/2024).

Perhitungan ini membandingkan bahwa kekayaan 50 triliuner teratas setara dengan gaji/upah yang diterima 96,39 juta tenaga kerja di Indonesia selama 13 bulan.

Tim peneliti Celios juga mengungkap temuan lain yang menarik, yaitu jika kekayaan 50 triliuner terkaya Indonesia dibagikan ke seluruh pengangguran di Indonesia, maka masing-masing orang akan mendapat Rp 10,4 juta.

Basis perhitungannya ialah akumulasi kekayaan 50 triliuner teratas dalam data Forbes 2023 yang senilai US$ 251,73 miliar atau setara Rp 4.078 triliun dan data Survei Angkatan Kerja Nasional mengungkapkan terdapat 7,86 juta pengangguran dalam angkatan kerja. Apabila kekayaan 50 triliuner dialirkan merata, setiap orang yang menganggur akan mendapatkan Rp 10.376.656.

Lebih ironinya lagi ialah temuan pesatnya kenaikan pendapatan orang kaya dibanding kenaikan upah kelas pekerja Indonesia. Tim peneliti Celios mengatakan sejak 2020 kekayaan tiga orang terkaya telah meningkat lebih dari tiga kali lipat, sementara pertumbuhan upah pekerja hanya sebesar 15%.

Tercatat pemuncak klasemen triliuner terkaya secara berurutan adalah Budi dan Michael Hartono (US$ 48 miliar atau Rp 777,6 triliun), Prajogo Pangestu (US$ 43,7 miliar atau Rp 707,9 triliun), Low Tuck Kwong (US$ 27,2 miliar atau Rp 440,6 triliun). Dalam waktu tiga tahun, kekayaan tiga orang terkaya secara akumulatif mengalami kenaikan sebesar US$ 75,50 miliar atau senilai Rp 1.223 triliun.

"Potret terkini membuat kita menyaksikan dengan terang benderang bahwa episentrum penguasaan sumber daya semakin tak proporsional. Pekerja perlu bertahan lebih keras seiring pertumbuhan upah yang hanya naik 15%, ketika tiga triliuner teratas justru mengalami lonjakan kekayaan 174%," ucapnya.

Simak juga Video: Kompetisi Sengit Elon Musk dan Bernard Arnault Jadi Orang Terkaya di Dunia

[Gambas:Video 20detik]



(aid/kil)

Hide Ads