Tak hanya itu, Aset KAI pun tumbuh signifikan hingga 53%, yakni menjadi 81,37 triliun pada akhir tahun 2023. Secara rata-rata, total aset KAI tumbuh 15,23% per tahun sejak tahun 2020. Adapun pertumbuhan ini akan terus terjaga seiring dengan kenaikan operasional KAI di masa mendatang.
"Pertumbuhan Aset KAI didorong oleh keinginan perusahaan untuk terus melakukan investasi khususnya peningkatan kualitas aset tetap berupa peremajaan armada sarana lokomotif, kereta, gerbong hingga fasilitas prasarana stasiun di seluruh wilayah operasi. Disamping itu perusahaan juga senantiasa konsisten dalam berinvestasi dan menyelesaikan proyek penugasan strategis pemerintah khususnya LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung," ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangan tertulis, Jumat (27/9/2024).
![]() |
Berdasarkan Laporan Tahunan KAI tahun 2023, aset KAI secara historis pada tahun 2020 tercatat Rp 53,2 triliun, kemudian naik menjadi Rp 62,8 triliun pada 2021. Jumlah aset tersebut naik kembali menjadi Rp 71,6 triliun tahun 2022. Sementara pada akhir tahun 2023, aset KAI telah mencapai Rp81,3 triliun.
Didiek menyampaikan peningkatan aset tersebut juga turut meningkatkan kinerja perusahaan,. Menutup tahun 2023, KAI mencatatkan peningkatan pencapaian kinerja dengan mencetak laba bersih sebesar Rp1,87 triliun atau lebih tinggi 11% dari periode sebelumnya pada 2022 sebesar Rp 1,68 triliun. Pencapaian ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan KAI yang secara konsisten melakukan optimalisasi aset dan operational excellence untuk mendorong kinerja positif perusahaan secara berkelanjutan.
"Di sisi lain, KAI terus berupaya menjalankan program cost optimization serta efisiensi dalam mengelola biaya operasional di seluruh KAI group untuk menunjukkan kinerja bisnis perusahaan semakin gesit, lincah dan efisien. Keberhasilan dalam optimalisasi aset dan efisiensi sangat berperan dalam mendukung peningkatan pendapatan dan laba perusahaan," tutup Didiek.
(akd/ega)