Menkominfo Ungkap Kondisi Operator Seluler, Mau Curhat ke Sri Mulyani

Menkominfo Ungkap Kondisi Operator Seluler, Mau Curhat ke Sri Mulyani

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 03 Okt 2024 20:13 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Budi Arie Setiadi.
Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam acara sarasehan Kadin Indonesia.Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi prihatin dengan kondisi operator seluler. Hal ini tercermin dari pertumbuhan industri yang hanya 2,3% per tahun.

Bahkan satu operator seluler disebut sudah mengalami pertumbuhan yang negatif. Oleh karena itu, Budi Arie berencana bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk membahas soal stimulus.

"Kalau tidak salah angkanya, ini juga saya juga ingin bicara dengan Menteri Keuangan, ini udah agak dying nih seluler karena growth-nya sudah 2,3% per tahun. Dan satu opsel (operator seluler) saya nggak usah sebut, sudah negatif growth," katanya dalam acara Sarasehan Kadin Indonesia, Kamis (3/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, stimulus memang diperlukan untuk mendukung industri tersebut. Apalagi sumbansing operator seluler bagi perekonomian mencapai Rp 200, selain turunannya yang mencapai Rp 500-600 triliun.

"Jadi bahaya kan, ini industri sudah kurang sehat kan. Kalau udah cuma tumbuh 2,3% ada satu opsel yang sudah negatif growth, jadi perlu ada stimulus supaya bisa men-drive. Karena kontribusi opsel itu hampir Rp 200 triliun per tahun. Sementara ekonomi ikutannya sudah sekitar Rp 500-600 triliun," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Pada kesempatan itu ia membahas soal peran operator seluler sebagai tulang punggung penyedia infrastruktur digital. Di sisi lain Kominfo mendorong investasi infrastruktur digital, khususnya demi memperbaiki kualitas internet Tanah Air.

Ia menilai ada perbaikan kecepatan internet dalam 10 tahun terakhir mencapai dua kali lipat. Namun capain itu belum cukup dan masih tertinggal jauh dari negara lain.

"Tahun 2014 sampai 2024 kecepatan internet kita meningkat 10 kali lipat. 205 itu kecepatan internet kita 2,5 Mbps, average. 2024 sudah 25 Mbps, 10 kali lipat. Tapi kalau dibanding CHina udah 160 Mbps. Karena itu kita targetkan minimal dalam 5 tahun ke depan sudah 100 mbps. Belum lagi kalau nani AI muncul, karena AI itu harus 500 mbps sampai 1 Gbps," tutupnya.

(ily/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads