Ekonomi Kalang Kabut, Jokowi Sebut 19 Negara Proteksi Dagang

Ekonomi Kalang Kabut, Jokowi Sebut 19 Negara Proteksi Dagang

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 09 Okt 2024 11:21 WIB
Presiden Jokowi mengapresiasi TNI-Polri terkait bebasnya pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. (Eva Safitri/detikcom)
Foto: Presiden Jokowi (Eva Safitri/detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan banyak negara mulai melakukan proteksi dagang belakangan ini. Dia mencatat ada sekitar 19 negara yang melakukan restriksi perdagangan.

Mulanya Jokowi memaparkan kondisi ekonomi global yang cenderung masih memperlihatkan indikator yang suram. Dia menyebut ekonomi global belum pulih sepenuhnya dari berbagai ketidakpastian.

Pertumbuhan ekonomi global, dipaparkan Jokowi, masih tumbuh dengan lambat di kisaran 2,6-2,7%. Di sisi lain, inflasi juga masih tinggi dan menghantui banyak negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inflasi juga masih menghantui banyak negara. Perkiraan inflasi global dikisaran 5,9%," papar Jokowi dalam sambutannya pada Indonesia Trade Expo 2024, di ICE BSD, Rabu (9/10/2024).

Masalah masih menumpuk, Jokowi menjelaskan ancaman perang baik yang bentuknya fisik maupun perang dagang masih menghantui ekonomi dunia.

ADVERTISEMENT

Kondisi ekonomi yang kalang kabut ini disebut Jokowi membuat banyak negara mulai melakukan kebijakan proteksi dagang. Alhasil, perdagangan di kancah global pun jadi lesu.

"Masalah ini membuat negara-negara terus membuat kebijakan restriksi perdagangan. Saat ini setidaknya ada 19 negara yang melakukannya, semua itu membuat volume perdagangan global menjadi lesu," ungkap Jokowi.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan masih ada satu lagi masalah yang menghantui perdagangan internasional. Hal itu adalah produksi industri China yang berlebih. Banyak negara mulai khawatir produk China yang murah membanjiri pasar lokalnya.

"Di sisi lain, juga sudah banyak dibahas secara luas soal over produksi di China, banyak negara sudah mulai khawatir dan bersiap melindungi pasar domestiknya dari masuknya produk import dari China yang masif dengan harga yang jauh lebih murah," jelas Jokowi.

Simak: Video Jokowi Respons Deflasi 5 Bulan Berturut-turut

[Gambas:Video 20detik]




(hal/das)

Hide Ads