Ekonomi RI Harus di Atas 6% Kalau Mau Keluar dari Jebakan Kelas Menengah

Ekonomi RI Harus di Atas 6% Kalau Mau Keluar dari Jebakan Kelas Menengah

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 09 Okt 2024 11:46 WIB
Bank Indonesia (BI) membeberkan sejumlah tantangan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan (SSK) di Indonesia. Setidaknya ada tiga tantangan yang harus diantisipasi.
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Kementerian Keuangan mengungkapkan sederet tantangan Indonesia untuk keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap dan mencapai Indonesia Emas 2045. Adapun salah satu hal yang menjadi kunci bagi Indonesia untuk mencapai target itu ialah menggeber pertumbuhan ekonomi hingga di atas 6%.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan Parjiono mengatakan, Indonesia masih akan dihadapkan dengan tantangan yang berasal dari lingkup global. Hal ini utamanya terkait ketegangan geopolitik global.

"Meningkatnya ketegangan negeri politik di beberapa wilayah global, di Ukraina, kemudian juga di Timur Tengah,telah menambah kerentanan rantai pasok global dan juga tensi ini mendorong terbentuknya blok-blok ekonomi yang berkontribusi terhadap dinamika pertumbuhan yang berbeda-beda antarwilayah dan mempengaruhi fragmentasi ekonomi," kata Parjiono, dalam forum diskusi di Le Meridien Hotel, Jakarta, Rabu (9/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah prospek pertumbuhan yang lemah, Parjiono mengatakan, wilayah India lalu Asia Tenggara seperti Vietnam, menunjukkan aktivitas ekonomi yang kuat. Sementara Eropa masih mengalami pertumbuhan yang sangat lambat dan Amerika Serikat (AS) diproyeksikan akan sedikit melambat.

Meskipun pelonggaran moneter negara maju telah dimulai, menurut Parjiono, inflasi di sektor ke jasa tetap tinggi yang dapat menghambat upaya pengendalian inflasi global dan menambah kompleksitas dalam normalisasi kebijakan monetari ke depan.

ADVERTISEMENT

"Ketegangan perdagangan juga masih tinggi, sementara ketidakpastian semakin meningkat akibat eskalasi konflik di Timur Tengah dan pemilihan umum di Amerika Serikat yang langsung pada bulan November tahun ini," ujarnya.

Purchase Manager's Index (PMI) manufaktur global juga turun menjadi 48,8 pada bulan September, menandakan kontraksi selama 3 bulan berturut-turut. Zona Zurich khususnya Jerman mengalami penurunan produksi yang paling signifikan, sementara produksi di AS terus menyusut. Di China daratan produksi stagnan selama 3 bulan, dengan pertumbuhan melambat di seluruh Asia.

"Kalau kita lihat perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global yang stagnan menunjukkan ketahanan dan kekuatan.Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke-2 tahun ini mencatat 5,05% year on year yang di dorong oleh permintaan domestik yang kuat,peningkatan kinerja ekspor dan tingkat inflasi yang terjaga," kata dia.

Meski mencatatkan pondasi ekonomi yang kuat, namun pertumbuhan ekonomi 5% telah dicatatkan Indonesia dalam dua dekade terakhir. Oleh sebab itu, Parjiono menilai Indonesia perlu mencari sumber pertumbuhan baru untuk bisa keluar dari middle income trap.

"Diperlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di atas 6% per tahun dan tentunya kita Indonesia perlu mencari sumber-sumber pertumbuhan yang baru karena 5% ini sudah 2 dekade," ujar Parjiono.

Menurutnya, pemerintah perlu melakukan reformasi segera yang diperlukan untuk mempercepat transformasi ekonomi demi mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan.

"Kombinasi keberlanjutan dan penguatan program prioritas diharapkan dapat mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas tahun 2045. Untuk mencapai tujuan ini pemerintah dan tentunya seluruh pemangku kepentingan harus berkomitmen untuk melakukan terobosan kebijakan yang berfokus pada beberapa hal utama," kata dia.

Adapun fokus tersebut antara lain menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas melalui pencarian sumber-sumber pertumbuhan baru, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata dan adil dengan pendekatan struktural.

Simak Video: World Bank Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi RI yang Stabil di Atas 5 Persen

[Gambas:Video 20detik]



(shc/fdl)

Hide Ads