Produsen Ungkap Perlunya Susu Ikan di Program Makan Gratis

Produsen Ungkap Perlunya Susu Ikan di Program Makan Gratis

Muhamad Aghasy Putra Hazli - detikFinance
Rabu, 09 Okt 2024 17:03 WIB
Susu Ikan
Foto: Devandra Abi Prasetya/detikHealth
Jakarta -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong susu ikan masuk dalam program unggulan presiden terpilih, Prabowo Subianto, makan bergizi gratis (MBG). Kenapa pakai susu ikan?

Chief Executive Officer (CEO) Berikan Protein, Maqbulatin Nuha, menjelaskan 81% masyarakat Indonesia kekurangan protein dan asupan protein harian ini masih jauh di bawah saran Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kita pernah melakukan survei ke 65.000 responden pada 2022 dari 300 kabupaten/kota se-Indonesia. Dimana kami menemukan sebuah fakta yang kami sendiri juga cukup kaget gitu, bahwa ada 81% orang Indonesia tuh kekurangan protein," kata Maqbulatin di Gedung Bj Habibie Brin, Jakarta Rabu (09/10/2024).

"Asupan (protein) harian masyarakatnya nya itu 40 gram per orang per hari, padahal yang direkomendasikan oleh Kemenkes itu ada sekitar 57 gram per orang per hari," sambungnya.

Menurutnya ini adalah sebuah fakta yang cukup memprihatinkan, apalagi dengan jumlah kekayaan alam laut Indonesia yang sangat melimpah. Dirinya masih mengherankan mengapa defisit protein masih terjadi di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maqbulatin menilai ketika bicara tentang stunting dan gizi, pasti yang akan disorot pertama adalah asupan protein hewaninya. Dari situ menurutnya protein terbaik berasal dari ikan.

"Masyarakat Indonesia itu masih belum paham tentang pentingnya protein, dalam artian kita biasanya kalau makan itu lauknya sedikit tapi nasinya banyak. Dan ini yang memang behaviornya harus kita ubah gitu dengan memperkenalkan bahwa akhirnya protein terbaik itu sebenarnya adalah dari ikan," lanjutnya

Maqbulatin dengan produk Surikan mampu memroduksi susu ikan dengan kapasitas hingga 75 ton susu ikan per bulan Jumlah ini setara dengan 3.750.000 botol dalam kemasan 125ml.

Sejalan dengan itu, susu ikan dikabarkan akan digadang-gadang menjadi bagian dari program makan bergizi dan susu gratis oleh pemerintahan Indonesia mendatang.

"Produk ini tidak untuk menggantikan susu sapi, melainkan sebagai alternatif sumber protein, pilihan di tengah ketergantungan dari produk impor. Di Indonesia saat ini susu dan daging masih banyak di supply dari impor padahal kita memiliki potensi besar untuk mendukung kemandirian protein nasional dari sumber laut yang melimpah," tutupnya.

(fdl/fdl)

Hide Ads