'Bekal' Prabowo di Tahun Pertama Pimpin RI Kurang Rp 300 Triliun

'Bekal' Prabowo di Tahun Pertama Pimpin RI Kurang Rp 300 Triliun

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 10 Okt 2024 07:30 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berpamitan kepada mitra kerjanya, Komisi I DPR RI. Momen pamitan itu dilakukan saat rapat bersama Komisi I di gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Ekonom senior sekaligus TKN Prabowo Subianto, Dradjad Wibowo.Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

APBN untuk tahun pertama pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dinilai kurang Rp 300 triliun. Sebagai informasi, alokasi belanja pada APBN 2025 telah disepakati sebesar Rp 3.621,3 triliun.

Ekonom Senior sekaligus Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo Dradjad Wibowo mengatakan pemerintahan Prabowo-Gibran membutuhkan anggaran besar untuk mendukung banyak program, termasuk menggenjot pertumbuhan.

Pemerintahan Prabowo bakal menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 5,8-5,9% tahun depan. Ini sebagai batu loncatan mengejar pertumbuhan 8%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan untuk tahun 2025 kita itu masih kekurangan sebenarnya. Yang disiapkan oleh Kementerian Keuangan sekarang itu kan untuk belanja negara sekitar Rp 3.600 triliun. Itu hitungan kami kalau untuk ngejar 8% nanti suatu saat, itu nggak cukup," kata Dradjad, dalam forum diskusi di Le Meridien Hotel, Jakarta, Rabu (9/10/2024).

"Kekurangannya berapa? Itu masih kurang Rp 300 triliun. Terus bagaimana kita bisa dapat duit Rp 300 triliun? Sementara APBN 2025 itu 45% dari pendapatan negara itu habis untuk debt service (pembiayaan utang)," papar Dradjad.

ADVERTISEMENT

Dradjad menambahkan salah satu solusi untuk mengisi kekurangan anggaran tersebut ialah melalui Badan Penerimaan Negara (BPN). BPN diharapkan dapat meningkatkan penerimaan negara.

Di sisi lain, BPN mengusung tiga unsur transformasi. Pertama, transformasi kelembagaan dengan membangun strukturnya. Kedua, transformasi teknologi salah satunya dengan mengurangi face to face meeting antara tax payers dengan pekerjaan pajak.

Lalu yang ketiga, transformasi kultur. Menurutnya, hal Ini yang paling sulit dilakukan. Meski begitu, menurutnya teknologi bisa menjadi solusi transformasi kultur ini.

"Sebagian besar memang bertanya. Apa dengan BPN itu sudah otomatis akan naik? Tidak. Tapi kita harus lakukan itu sebagai trigger untuk memicu buat transformasinya," ujar Dradjad.

Simak Video: DPR Setujui APBN Prabowo-Gibran, Belanja Negara Rp 3.621 T

[Gambas:Video 20detik]

(shc/hns)

Hide Ads