Segini Kebutuhan Susu buat Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

Segini Kebutuhan Susu buat Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 10 Okt 2024 12:51 WIB
Salah satu peternakan sapi perah di dusun Srunen, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta masih terus memproduksi susu. Produksi ini tak berdampak dari erupsi Merapi.
Ilustrasi/Produksi Susu Sapi Perah/Foto: PIUS ERLANGGA
Jakarta -

Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi program strategis Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Untuk mendukung program tersebut, dibutuhkan pasokan susu yang lebih banyak.

Oleh karena itu, akan ada impor 1 juta sapi perah. Sapi tersebut akan dikembangkan oleh investor agar dapat menambah produksi susu dalam negeri. Jadi, impor sapi ini tidak serta merta habis begitu saja.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Suganda menjelaskan kebutuhan susu nasional 4,7 juta ton. Namun, capaian produksi lokal kurang dari 1 juta ton atau di bawah 21% dari kebutuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan defisit yang mencapai >3,7 juta ton (>79%) dari konsumsi susu di Indonesia harus dipenuhi dari impor," jelas Agung dalam keterangannya kepada detikcom, Kamis (10/10/2024).

Agung menyebut, data tersebut mencerminkan tingginya ketergantungan Indonesia pada impor untuk produk-produk pangan hewani, khususnya susu, guna memenuhi kebutuhan konsumsi domestik yang terus meningkat.

ADVERTISEMENT

"Upaya untuk meningkatkan produksi dalam negeri menjadi semakin penting untuk mencapai ketahanan pangan di masa mendatang," tuturnya..

Dia memperkirakan kebutuhan susu nasional untuk regular dan MBG bertambah setiap tahunnya. Kementan memproyeksikan pada 2029 kebutuhan susu untuk MBG mencapai 8,5 juta ton.

"Dari jumlah tersebut, kebutuhan susu untuk Program MBG tahun 2029 diperkirakan akan membutuhkan sekitar 3,6 juta ton susu segar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kementerian Pertanian merencanakan impor sapi perah sebanyak 1 juta ekor hingga tahun 2029, yang akan dilaksanakan oleh pelaku usaha," terangnya.

Kementan menargetkan impor 1 juta ekor sapi perah bertahap dari 2025 sampai 2029 untuk meningkatkan produksi susu nasional. Pemasukan sapi perah ini sepenuhnya dilakukan oleh pelaku usaha (swasta) tanpa melibatkan APBN. Tahap pertama impor 2025 sebanyak 200 ribu ekor sapi perah.

"Diikuti dengan tambahan impor di tahun-tahun berikutnya 300.000 ekor (2026), 400.000 ekor (2027), 100.000 ekor (2028), hingga akhirnya mencapai 1 juta ekor pada 2029," pungkasnya.

Simak Video: Kementan Gandeng 36 Perusahaan Siap Impor Sapi untuk Susu Gratis

[Gambas:Video 20detik]



(ada/ara)

Hide Ads