Jokowi Ungkap RI 400 Tahun Ekspor Barang Mentah, Negara Lain yang Kaya

Jokowi Ungkap RI 400 Tahun Ekspor Barang Mentah, Negara Lain yang Kaya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 10 Okt 2024 21:32 WIB
Presiden Joko Widodo memimpin sidang kabinet paripurna terakhir di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (13/09/2024). Dalam sidang kabinet terakhir dari Kabinet Indonesia Maju itu Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih atas dedikasi anggota kabinet, Panglima TNI dan Kapolri dalam melaksanakan program dan visi presiden dan wapres serta mengingatkan untuk menuntaskan program kerja utama yang sudah dimulai baik berkaitan dengan serapan, administrasi pertanggung jawaban, dan kendala yang belum terselesaikan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan hilirisasi di sektor energi dan pertambangan sangat penting untuk dilakukan. Indonesia tak boleh lagi serampangan mengekspor bahan mentah ke negara lain.

Kekayaan alam di Indonesia harus bisa diolah di dalam negeri dan nilai tambahnya pun bisa dirasakan di dalam negeri.

Sejak 400 tahun lalu, Jokowi mengatakan, Indonesia seringkali mengekspor bahan mentah. Alhasil yang kaya adalah negara lain, keuntungan dari pengolahan tambahan dinikmati negara lain. Saat negara tujuan ekspor barang mentah jadi negara maju, Indonesia justru masih jalan di tempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nilai tambah harus ada di dalam negeri. Bukan mentahan yang kita kirim kemudian yang menikmati negara-negara lain. Nggak bisa seperti itu lagi. Kesempatan kerja malah tercipta di sana, keuntungan malah mereka yang nikmati," ujar Jokowi dalam agenda Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke 79, di Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024).

'Kita sudah 400 tahun lebih mengirim barang mentah ke luar negeri, yang kaya mereka, yang menjadi negara maju mereka, kita tidak bisa melompat," tegas Jokowi lagi.

ADVERTISEMENT

Maka dari itu, Jokowi menekankan agar hilirisasi harus digalakkan terus menerus. Pemerintah tidak boleh kendor, kebijakan pengolahan tambahan di dalam negeri harus dilakukan dengan tegas.

Jangan sampai Indonesia mundur melakukan hilirisasi. Apapun tantangannya Indonesia harus bisa melakukan hilirisasi.

"Inilah yang sering saya sampaikan pentingnya hilirisasi. Industrial downstreaming. Penting sekali. Jangan ada yang mundur untuk satu masalah ini dengan alasan apapun," pungkas Jokowi.

(hal/hns)

Hide Ads