Prabowo Minta Yuliot Tanjung-Todo Tua Pangkas Regulasi, Jadi Wamen Investasi?

Prabowo Minta Yuliot Tanjung-Todo Tua Pangkas Regulasi, Jadi Wamen Investasi?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 15 Okt 2024 15:31 WIB
Yuliot Tanjung-Todo Tua
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil calon menteri di kediamannya di Kertanegara, Kebayoran Baru siang ini. Termasuk di antaranya ada Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM Yuliot Tanjung bersama pengusaha Todo Tua Pasaribu.

Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Selasa (15/10/2024), terlihat keduanya keluar dari kediaman Prabowo secara bersamaan sekitar pukul 14.38 WIB. Dalam kesempatan ini keduanya memberi kode akan menjabat di Kementerian Investasi/BKPM.

"Jadi tadi kami berdua, tadi kami sudah bertemu dengan bapak presiden, secara prinsip bapak presiden meminta kami membantu beliau dalam pemerintahan berikutnya. Kemudian pesan yang disampaikan bapak presiden adalah untuk kita bagaimana bisa menciptakan iklim investasi yang baik," kata Todo Tua yang juga sempat menjabat sebagai Wakil Sekretaris TKN Prabowo-Gibran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Todo Tua mengatakan penugasan yang akan diterima mereka ke depan sangat penting mengingat pemerintahan berikutnya ini mempunyai target pertumbuhan ekonomi yang 8%.

"Jadi salah satunya adalah untuk bisa menciptakan iklim investasi yang baik. Kemudian bagaimana kita bisa memangkas proses birokrasi yang sedemikian rumit untuk menjadi lebih baik, inti sasarannya seperti itu," kata Todo Tua

ADVERTISEMENT

"Kita juga memikirkan bagaimana untuk pengembangan investasi dan hilirisasi, sehingga secara keseluruhan segala sesuatunya ini bisa kita kerjakan secara cepat, tepat, dan terukur," terangnya lagi.

Namun saat dimintai kepastian apakah dirinya akan menjabat sebagai Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM, Todo Tua mengaku masih menunggu arahan dari presiden terpilih Prabowo.

"Kita menunggu dari Presiden seperti apa," tegasnya.

Sementara itu Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM menjabat Yuliot mengatakan ia menambahkan bahwa mereka juga mendapat arahan untuk memangkas regulasi terkait kegiatan berusaha. Sebab menurut Presiden terpilih sampai saat ini masih banyak regulasi di RI yang malah menghambat kegiatan berusaha.

"Tadi kami mendapatkan arahan dari Presiden terpilih, arahnya adalah bagaimana kita menyederhanakan regulasi terhadap pelaksanaan kegiatan berusaha," kata Yuliot.

"Selama ini untuk pelaksanaan kegiatan berusaha masih cukup panjang prosesnya, minta disederhanakan. Dengan adanya penyederhanaan tersebut, kita akan meningkatkan eskalasi kegiatan ekonomi, termasuk hilirisasi yang disampaikan oleh Presiden terpilih," terangnya lagi.

(fdl/fdl)

Hide Ads