Mentan Amran 10 Bulan Kembali Jadi Menteri, Ini 7 Capaian Keberhasilannya

Inkana Putri - detikFinance
Selasa, 15 Okt 2024 18:26 WIB
Foto: Dok. Kementan
Jakarta -

Sempat menjadi Menteri Pertanian (Mentan) pada periode 2014-2019, Andi Amran Sulaiman kembali terpilih pada akhir Oktober 2023. Hanya dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, Amran telah menggagas berbagai kebijakan strategis dan memiliki dampak manfaat yang besar.

Sebut saja, penambahan areal tanam (PAT), gerak cepat mengatasi kekeringan dengan pompanisasi, dan optimasi lahan rawa yang sangat berdampak pada peningkatan produksi padi. Berkat berbagai terobosan yang dilakukan Amran tersebut, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang juga adik dari Presiden terpilih Prabowo Subianto menyebut Amran sebagai menteri yang paling disayang oleh Prabowo saat ini.

"Saya bisa bersaksi kalau Pak Amran, Pak Menteri ini adalah paling disayangi Pak Prabowo Subianto saat ini, paling disayangi dan akan lebih banyak disayangi nanti kalau kita jadi pengekspor pangan, Pak Amran. Ini program luar biasa, itu dengan teknologi dan lain-lain luar biasa," kata Hashim dalam keterangan tertulis, Selasa (15/10/2024).

Hal ini disampaikannya saat acara Rakernas ke-20 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (28/9).

Maka tak heran, banyak pihak menyebutkan Amran akan kembali terpilih sebagai Menteri Pertanian pada pemerintahan Prabowo - Gibran. Spekulasi itu semakin kuat ketika Amran menjadi salah satu sosok yang diundang Prabowo ke Kertanegara, Jakarta Selatan pada Senin (14/10) kemarin. Semua yang diundang oleh Prabowo kemarin, disebut menjadi calon kuat pengisi kabinet pemerintah Prabowo - Gibran.

Berdasarkan rangkuman terhadap pendapat berbagai pihak, setidaknya ada tujuh alasan Amran Sulaiman yang akan kembali menjadi Menteri Pertanian.

Pertama, Amran berhasil menyelesaikan persoalan pupuk yang selama ini dihadapi para petani dalam meningkatkan produksi. Terbukti, kuantum pupuk subsidi bertambah lebih dari 100 persen dari yang tadinya 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton. Penambahan ini menjadikan penambahan yang paling besar di sepanjang sejarah.

Kedua, Amran juga sukses mempermudah pengambilan pupuk subsidi yang selama ini menghadapi proses panjang karena dihadapkan pada regulasi dan kebijakan yang berbelit. Awalnya, petani harus memiliki kartu tani untuk mengambil pupuk dari distributor maupun toko pengecer. Namun kini, petani tak perlu khawatir karena mereka bisa mendapatkan pupuk hanya dengan berbekal kartu tanda penduduk atau KTP.

Ketiga, Amran merupakan sosok di balik naiknya Anggaran Kementerian Pertanian ditambah Rp 21,49 triliun untuk tahun anggaran 2025 (quick wins). Dengan tambahan ini, anggaran di kementan menjadi Rp 29,37 triliun dari yang sebelumnya hanya Rp 7,91 triliun. Sementara anggaran untuk non quick wins sebesar Rp 6,4 triliun difokuskan untuk peningkatan produksi padi dan jagung (Rp 4,33 triliun) dan untuk peningkatan produksi padi dan susu (Rp 2,13 triliun).

Keempat, Amran berhasil meningkatkan produksi padi dalam kurang waktu 11 bulan atau selama dia menjabat pada Oktober 2023. Salah satu yang dilakukan Amran adalah memasifkan pompanisasi sebagai solusi cepat dalam menghadapi kekeringan panjang atau el nino terparah sepanjang sejarah.

Berdasarkan Kerangka Sampling Area (KSA) Badan Pusat Statistik, produksi beras nasional terkonfirmasi mengalami kenaikan, di mana proyeksinya akan bertambah di bulan Agustus 2,84 juta ton, September 2,87 juta ton, dan Oktober 2,59 juta ton.

Jika dibandingkan dengan angka produksi di bulan yang sama pada tahun sebelumnya, selisihnya cukup signifikan yakni sebesar 356.329 ton di September dan 396.604 ton di bulan Oktober. Selain itu, produksi padi berdasarkan data BPS pada periode Juni dan Juli 2024 mengalami surplus hingga 700 ribu ton.




(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork