Sri Mulyani Waswas Dampak Tegangnya Geopolitik Timur Tengah ke Ekonomi RI

Sri Mulyani Waswas Dampak Tegangnya Geopolitik Timur Tengah ke Ekonomi RI

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 18 Okt 2024 18:30 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam rapat KSSK
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap risiko ketidakpastian pasar keuangan global kembali meningkat memasuki Oktober 2024. Ia menyebut, ketegangan geopolitik ini tidak hanya antara Israel dengan Palestina, tetapi juga dengan Hizbullah.

"Eskalasi itu cukup tinggi skala geopolitik sehingga mempengaruhi apa yang disebut tadi dinamika dari keuangan global," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2024).

Melihat ketegangan geopolitik itu, Sri Mulyani bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mewaspadai bagaimana dampaknya terasa hingga ke Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketidakpastian keuangan global yang meningkat skala eskalasi di wilayah Timur Tengah perlu untuk terus diwaspadai dengan kebijakan moneter secara baik, agar Indonesia dalam hal ini Komite Stabilitas Sistem Keuangan dapat memitigasi dampak rambatan globalnya," terangnya.

Meski begitu, di tengah ketegangan geopolitik, perekonomian Indonesia masih tetap terjaga meski di tengah ketegangan geopolitik yang terjadi pada Oktober 2024.

ADVERTISEMENT

Bendahara negara itu memperkirakan perekonomian Indonesia pada triwulan III-2024 tumbuh di atas 5%. Hal ini melanjutkan kinerja positif pada perekonomian triwulan II-2024.

"Di tengah dinamika tersebut perekonomian Indonesia masih tetap terjaga baik. Perekonomian domestik kita pada triwulan III diperkirakan tumbuh di atas 5% sampai dengan September. BPS akan segera mengeluarkan (pengumuman) bulan depan," pungkasnya.

(ada/ara)

Hide Ads