Nvidia mengalahkan Apple sebagai perusahaan dengan valuasi tertinggi di dunia, menyentuh angka US$ 3,53 triliun, sedikit di atas Apple yang berada pada level US$ 3,52 triliun. Hal ini dilihat dari nilai pasar saham yang terdaftar di London Stock Exchange Group (LSEG).
Tingginya permintaan pasar dalam pembuatan chip khusus yang digunakan dalam teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) ditaksir menjadi salah satu nilai jual Nvidia.
Seperti dikutip dari Reuters pada Sabtu (26/10/2024), Nvidia mengakhiri perdagangan terakhir dengan naik 0,8%, dengan nilai pasar US$ 3,47 triliun, sementara saham Apple naik 0,4%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Juni 2024, Nvidia sempat menjadi perusahaan paling bernilai di dunia sebelum diambil alih oleh Microsoft, menjadikan kapitalisasi tiga perusahaan besar teknologi ini bersaing ketat selama beberapa bulan. Nilai pasar Microsoft mencapai US$ 3,18 triliun, dengan sahamnya naik 0,8%.
Perusahaan yang bertempat di Silicon Valley ini menjadi pemasok terbesar prosesor yang digunakan dalam komputasi AI. Nvidia masih mendominasi dalam perlombaan teknologi baru jika disandingkan Microsoft, Alphabet, dan Meta Platforms.
Sebagai perancang prosesor untuk video game yang dikenal sejak tahun 1990-an, saham Nvidia sejauh ini telah meningkat sekitar 18% di bulan Oktober 2024, dengan serangkaian keuntungan terjadi setelah OpenAI memberikan pendanaan sebesar US$ 6,6 miliar.
Nvidia dan saham semikonduktor lainnya mendapat dorongan pada hari Jumat setelah pembuat penyimpanan data Western Digital melaporkan laba kuartalan yang mengalahkan perkiraan analis, yang berdampak pada optimisme permintaan pusat data.
"Sekarang semakin banyak perusahaan yang menggunakan kecerdasan buatan dalam tugas sehari-hari, dan permintaan terhadap chip Nvidia tetap kuat," kata Russ Mould, Direktur Investasi AJ Bell, dikutip dari Reuters.
Saham Nvidia mencapai rekor tertinggi pada hari Selasa, melanjutkan lonjakan dari minggu lalu ketika TSMC, pembuat chip kontrak terbesar di dunia, membukukan lonjakan laba kuartalan sebesar 54% yang mengalahkan perkiraan, didorong oleh melonjaknya permintaan untuk chip yang digunakan dalam AI.
Sementara itu, Apple sedang berjuang dengan lemahnya permintaan untuk smartphone-nya. Penjualan iPhone di Tiongkok turun 0,3% pada kuartal ketiga, sementara penjualan ponsel buatan pesaingnya, Huawei, melonjak sebesar 42%.
Dari laporan hasil kuartalan Apple pada Kamis lalu, analis melihat pendapatan Apple meningkat 5,55% dari tahun ke tahun menjadi $94,5 miliar. Jika dibandingkan dengan proyeksi analis terkait Nvidia, pertumbuhan pendapatan Nvidia hampir 82% menjadi US$ 32,9 miliar.
Saham Nvidia, Apple dan Microsoft mempunyai pengaruh yang sangat besar pada sektor teknologi yang bernilai tinggi, serta bagi pasar saham AS yang lebih luas. Ketiga raksasa teknologi ini menyumbang sekitar seperlima dari indeks S&P 500.
Keuntungan besar Nvidia telah membantu meningkatkan daya tarik saham bagi para pedagang opsi dan opsi perusahaan tersebut termasuk yang paling banyak diperdagangkan pada hari tertentu dalam beberapa bulan terakhir. Sahamnya telah melonjak hampir 190% sepanjang tahun ini karena lonjakan permintaan untuk AI generative.
(eds/eds)