Calon Wakil Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Rano Karno atau doel menekankan pentingnya menciptakan pangan murah dalam rangka mengendalikan inflasi di ibu kota.
Menurutnya, hal ini salah satunya bisa diwujudkan dengan memperpendek rantai pasok pangan. Cara untuk mewujudkannya ialah dengan memanfaatkan system contract farming.
"Kita harus menciptakan pangan murah seperti saya sampaikan tadi. Dan kita juga harus memperpendek rantai pasok dengan sistem contract farming," kata Rano Karno, dalam Debat Cagub-Cawagub DKI Jakarta di Beach City International Stadium, Jakarta Utara, Minggu (27/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rano Karno mengatakan, saat ini pemerintah DKI telah mendorong pelaksanaan contract farming melalui kelompok-kelompok tani. Dari sana, pemerintah bisa menciptakan pasar.
"Agar apa? Harga bisa menjadi murah," imbuhnya.
Selain pangan, menurutnya optimalisasi pembangunan hunian berbasis transit oriented development (TOD) menjadi strategi kedua untuk menekan inflasi. Ketiga, melahirkan Jakarta jernih dengan air bersih dan sanitasi menuju layanan perpipaan hingga 100%.
"Karena Jakarta ini baru mencapai 44% (akses air perpipaan). Inilah kendala utama sehingga pelayanan dasar Jakarta belum menyeluruh," kata dia.
Strategi keempat ialah melalui pembentukan super apps Jakarta Kini (JAKI) untuk mendekatkan pelayanan public kependudukan, pengaduan, sampai perizinan dalam satu genggaman dan tanpa pungutan liar (pungli).
Lalu strategi kelima atau yang terakhir ialah melalui Transjabodetabek. Rano karno mengatakan, pihaknya akan membuat transportasi untuk jarak 500 meter bisa dijangkau rumah.
Hal ini diwujudkan melalui penambahan rute transportasi public dan jumlahnya. Selain itu, Waktu antara atau headway juga ditargetkan hanya mencapai 3 menit.
"Dan kita akan memberikan gratis terhadap 15 golongan masyarakat yang bisa menggunakan seluruh transportasi public yang ada di Jakarta, seperti MRT, LRT, Busway dan Jaklingko. Mudah-mudahan dengan ini salah satu permasalahan tentang inflasi Jakarta bisa tertanggulangi," ujar Rano Karno.
(shc/rrd)