Lima Investor dari Qatar-Amerika Mau Garap Peternakan Sapi di RI

Lima Investor dari Qatar-Amerika Mau Garap Peternakan Sapi di RI

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 28 Okt 2024 14:18 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (Foto: Aulia Damayanti/detik.com)
Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) gandeng investor asing untuk membangun industri susu sapi di Indonesia. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap pekan ini dia akan menemui lima investor dari berbagai negara.

Adapun masuknya investor sapi perah ini untuk meningkatkan produksi susu guna mendukung program Makan Bergizi Gratis. Untuk diketahui selama ini Indonesia masih sebagian besar melakukan impor susu sapi.

"Ada lima pengusaha susu yang serius, ada dari Qatar, Brasil ada dua, kemudian salah satunya ada Amerika, (termasuk) Vietnam, Vietnam itu TH (TH Group, investor asal Vietnam)," ungkap dia dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian (Kementan), Senin (28/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amran mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memudahkan investor membangun industri susu di Indonesia. Pihaknya berjanji akan memberikan kenyamanan dan mengawal investasi tersebut.

"Kata kuncinya adalah beri kenyamanan investor, khususnya di sektor pertanian kami yang kawal langsung, kami kawal ke menteri terkait investasi di Indonesia," terangnya.

ADVERTISEMENT

Kementan telah menyiapkan lahan bagi investor yang ingin membangun peternakan sapi di Indonesia, yakni di Sulawesi Tengah, Kalimantan, dan Merauke.

"Lahan kita banyak. Sekarang ini kita beri pilihan pada investor. Jangan persulit investor," pungkasnya.

Sebagai informasi, pemerintah berencana impor 1 juta sapi perah untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri. Langkah ini sebagai upaya mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan swasembada susu.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Agung Suganda pernah menjelaskan dengan impor sapi perah, maka ditargetkan produksi susu bertambah setiap tahunnya. Dia menyebut kebutuhan susu nasional untuk regular dan MBG pada 2029 diproyeksi mencapai 8,5 juta ton.

Sapi perah 1 juta ekor akan bertahap masuk ke Indonesia dari 2025 sampai 2029 guna meningkatkan produksi susu nasional. Impor sapi perah ini sepenuhnya dilakukan oleh pelaku usaha (swasta) tanpa melibatkan APBN. Tahap pertama impor 2025 sebanyak 200 ribu ekor sapi perah.

"Diikuti dengan tambahan impor di tahun-tahun berikutnya 300.000 ekor (2026), 400.000 ekor (2027), 100.000 ekor (2028), hingga akhirnya mencapai 1 juta ekor pada 2029," jelasnya kepada detikcom, dikutip Kamis (10/10/2024)..

Terkait jumlah importir yang berkontribusi, Kementan tidak dapat menyebutkan secara spesifik target jumlah importir yang diharapkan. Agung mengatakan sejauh ini, Kementan telah menerima komitmen investasi dari 53 perusahaan untuk pengembangan sapi perah mencapai 1 juta ekor.

(ada/das)

Hide Ads