RI Mau Jadi Mitra BRICS, Airlangga Jamin Tak Ganggu Proses Aksesi OECD

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 30 Okt 2024 14:04 WIB
Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjamin keinginan Indonesia bergabung ke organisasi ekonomi global BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan) tidak akan mengganggu proses aksesi di Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development).

Airlangga mengatakan seluruh anggota OECD telah mengetahui bahwa Indonesia merupakan negara netral atau non blok.

"Tidak, kan kita negara non blok dan itu sudah dipahami oleh seluruh anggota OECD," kata Airlangga saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/12/2024).

Terkait kelanjutan OECD, Airlangga menjelaskan Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann berencana menemui Presiden Prabowo Subianto untuk mempersiapkan dokumen initial memorandum pada November 2024 mendatang. Dokumen tersebut berisi penilaian mandiri atas kesesuaian regulasi-regulasi yang berlaku di Indonesia terhadap standar yang ditetapkan OECD.

"Terkait hal ini, Kesekretariatan Jenderal OECD bahkan telah bersurat ke Istana Negara untuk memohon waktu untuk bertemu dengan Prabowo," terangnya.

Sebelumnya, keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS sudah dituangkan dalam surat resmi. Surat itu dibawa oleh Menlu RI Sugiono di KTT BRICS+ di Kazan beberapa hari lalu. Indonesia ingin bekerja sama dengan negara-negara BRICS dan negara Global South lainnya.

Melalui Instagramnya @smindrawati, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menghadiri peluncuran Portal Aksesi OECD. Portal ini merupakan platform digital untuk melakukan monitoring dari proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh OECD.

"Dalam proses aksesi menjadi anggota penuh OECD ini membutuhkan reformasi serta perbaikan struktural 242 instrumen OECD yang menyangkut seluruh Kementerian dan Lembaga," tulis Sri Mulyani di Instagram, Kamis (3/10/2024).

Sejalan dengan yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sri Mulyani mengatakan, dalam proses aksesi ini pemerintah harus melakukan diplomasi total football. Dia bilang, seluruh kementerian dan lembaga harus bersatu padu dalam memberikan kontribusinya.




(rrd/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork