RI Bakal Sontek Jepang buat Digitalisasi Pelayanan Publik

RI Bakal Sontek Jepang buat Digitalisasi Pelayanan Publik

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 30 Okt 2024 14:23 WIB
Ilustrasi Bisnis Digital
Ilustrasi - Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Digitalisasi merupakan salah satu hal yang menjadi prioritas pemerintah saat ini sebagai enabling factor untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh birokrasi, termasuk di dalamnya untuk membangun kualitas SDM unggul melalui layanan ibu dan anak.

Plt Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Plt Muhammad Taufiq mengungkapkan digitalisasi dalam penanganan stunting yang berfokus kepada layanan ibu dan anak, mampu meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam memperoleh data, dengan demikian keputusan dan kebijakan dapat dilakukan dengan lebih baik.

Di samping itu tentunya dengan digitalisasi akan peningkatan akses dan penyebaran informasi terkait kesehatan ibu dan anak dapat dilakukan secara lebih luas dan cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga mengingatkan bahwa teknologi hanya merupakan alat untuk mencapai keberhasilan, namun hal yang tidak kalah penting adalah para pimpinan-pimpinan birokrasi yang memiliki mindset kolaboratif, dan kemampuan berpikir holistik serta customer centris, dan apabila kedua hal tersebut dapat digabungkan dengan baik maka transformasi digital di dalam birokrasi akan segera terwujud.

"Seminar ini merupakan sarana untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik antara Indonesia dan Jepang dalam memperkuat digitalisasi layanan publik, terutama dalam mendukung kesehatan ibu dan anak serta mengatasi permasalahan stunting," kata dia dalam siaran pers, ditulis Rabu (30/10/2024).

ADVERTISEMENT

Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Administrasi Negara LAN Tri Widodo menjelaskan dalam mengatasi stunting dan meningkatkan kesehatan masyarakat memerlukan adanya pendekatan lintas sektor, kolaborasi antar pemerintah, serta penguatan kapasitas aparatur hingga peningkatan literasi digital masyarakat.

Seminar ini akan menghasilkan beberapa alternatif rekomendasi yang dapat dipelajari kita bersama diantaranya dalam meningkatkan koordinasi antar lembaga, pemanfaatan big data secara efektif untuk kebijakan berkualitas serta penguatan kolaborasi berbagai pihak untuk berbagi pengetahuan dan teknologi sehingga membawa dampak nyata bagi masyarakat, ujarnya,

Deputy Director International Affairs Office Ministry of Internal Affairs and Communications Japan Tagashira Shinji dalam kesempatan itu menyampaikan, knowledge exchange ini dilaksanakan dalam rangka menjawab berbagai tantangan dalam administrasi lokal yang dihadapi kedua negara selama ini, hal ini juga sebagai upaya mempererat hubungan serta memupuk pertukaran pengetahuan antara Jepang dan Indonesia.

"Di bawah pemerintahan Presiden Prabowo ada beberapa kebijakan penting seperti pengembangan sistem makan siang sekolah, dimana terkait dengan tema-tema yang akan dipresentasikan hari ini, jadi topik-topik seperti kesehatan ibu dan anak adalah tema yang penting bagi kedua belah pihak. Kami bukan hanya menyampaikan pengetahuan dan praktik baik dari Jepang ke Indonesia melainkan juga mendapatkan ilmu di Indonesia untuk dapat diterapkan di Jepang," pungkasnya.

Minister Embassy of Japan in Indonesia, Hoshin Daisuke menyebutkan bahwa Jepang dan Indonesia memiliki kesamaan yaitu negara maritim yang dikelilingi oleh laut dan kaya akan sumber daya alam dan kami terus mendorong adanya pertukaran pengetahuan dan pengalaman di berbagai bidang seperti industri ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan dan budaya.

"Seminar ini diharapkan dapat berkontribusi pada penyelesaian isu masalah yang dihadapi oleh masing-masing pemerintah daerah dan akan menjadi kesempatan yang mengarah pada pertukaran informasi yang berkelanjutan di masa depan untuk membangun fondasi administrasi yang kuat baik di Jepang maupun di Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut hadir narasumber dari Pemerintah Daerah di Indonesia dan Jepang. Director for Child-raising Support Division, Kitakyushu City, Nakahara Naoko, yang memaparkan tentang kegiatan kesehatan ibu dan anak berbasis buku kesehatan ibu dan anak serta inisiatif transformasi digital /DX di Kota Kitakyushu. Kemudian ada Director of Children Welfare Department Hirakata City, Tanaka Yuko yang mempresentasikan "Masa Depan Pangan dan Anak: Makna Keberadaan Kantin Anak di Kota Hirakata, Prefektur Osaka"

(kil/kil)

Hide Ads