Nggak Sampai 5%, Ini Penopang Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III

Nggak Sampai 5%, Ini Penopang Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 05 Nov 2024 11:23 WIB
Pekerja menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) untuk membuat kain dari limbah serat tandan kosong kelapa sawit di Kelurahan Situgede, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12/2023). Peneliti IPB University dari Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Siti Nikmatin mengembangkan pengolahan limbah serat tandan kosong kelapa sawit menjadi produk bernilai ekonomi yang hasilnya mulai dari inovasi rayon viskosa (kapas buatan) sebagai bahan baku industri mode (fashion) hingga sepatu dan kain tenun. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat di level 4,95% secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada dua kuartal sebelumnya, namun masih lebih tinggi dibandingkan kuartal III tahun lalu.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan ekonomi Indonesia sepanjang 3 bulan terakhir mayoritas ditopang oleh industri pengolahan. Industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yaitu sebesar 0,96%.

"Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh lapangan usaha seperti konstruksi yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,71%, perdagangan yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,63%, serta informasi dan komunikasi yang memberikan sumbangan pertumbuhan sebesar 0,45%" kata Amalia di kantornya, Jakarta, Selasa (5/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sisi lapangan usaha, pada triwulan 3 2024 secara year on year seluruh lapangan usaha tumbuh positif. Lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi dan pertambangan.

"Total share ke lima lapangan usaha itu adalah sebesar 64,94% terhadap PDB." kata Amalia.

ADVERTISEMENT

Lapangan usaha yang tumbuh tinggi antara lain adalah transportasi dan pergudangan yang sejalan dengan meningkatnya jumlah penumpang seluruh modal angkutan dan peningkatan pengiriman barang. Kemudian ditambah akomodasi dan makanan minuman yang didorong oleh peningkatan event berskala nasional dan internasional seperti MotoGP Mandalika dan PON ke 21.

Simak Video: Potensi Pertumbuhan Ekonomi Awal Era Prabowo-Gibran

[Gambas:Video 20detik]



(eds/eds)

Hide Ads