Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 5%, Bos BI: Belum Ideal

Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 5%, Bos BI: Belum Ideal

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 06 Nov 2024 16:26 WIB
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI pada Rabu (6/11/2024). (Tangkapan Layar Youtube Komisi XI DPR RI Channel)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI pada Rabu (6/11/2024). (Tangkapan Layar Youtube Komisi XI DPR RI Channel)
Jakarta -

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo angkat bicara mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak sampai 5% pada kuartal III 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024 di level 4,95% secara tahunan (year on year/yoy).

Perry mengatakan pertumbuhan ekonomi yang tidak sampai 5% itu memang mengalami perlambatan. Meski begitu, perlambatan itu dianggap masih cukup baik dibandingkan negara-negara lain.

"Alhamdulillah, puji Tuhan, dengan sinergi, dengan respons bauran kebijakan, kinerja perekonomian nasional tetap baik. Belum sangat ideal tentu saja, tapi dibandingkan negara lain cukup baik. Kita tahu baru saja kita mendengarkan rilis dari BPS bahwa pertumbuhan triwulan III itu melambat ke 4,95%," kata Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 di level 5,1%. Hal itu ditopang oleh kinerja ekspor, investasi dan konsumsi kelas menengah atas yang dinilai masih tumbuh cukup baik.

"Secara keseluruhan kami memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa berkisar 4,7% sampai 5,5%, kurang lebih sekitar 5,1% didorong tentu saja ekspor masih baik, investasi yang cukup tinggi dan konsumsi khususnya kelompok menengah ke atas yang cukup baik," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Hanya saja, menurut Perry, konsumsi rumah tangga untuk kelompok bawah lah yang perlu didorong. Sebagaimana diketahui, konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2024 hanya tumbuh 4,91% dari sebelumnya 4,93%.

"Konsumsi kelompok bawah itu yang harus perlu terus didorong," ucap Perry.

Saksikan juga video: Menengok Situasi Ekonomi RI Jelang Ditinggal Jokowi

[Gambas:Video 20detik]



(acd/acd)

Hide Ads