Pengusaha RI Buka Peluang Kerja Sama Program 3 Juta Rumah-Energi dengan AS

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 13 Nov 2024 09:21 WIB
Foto: Dok. Kadin
Jakarta -

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie membuka peluang kerja sama dengan para pengusaha profesional Amerika Serikat (AS) dalam program unggulan pembangunan 3 juta rumah murah, program pangan dan juga energi. Ketiga hal tersebut merupakan program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

Hal itu disampaikan saat Anindya mengadakan pertemuan bilateral dengan pimpinan US Chamber of Commerce (Kamar Dagang AS) di kantor pusat Kamar Dagang AS yang berada tepat di depan Gedung Putih, Washington DC, AS, Senin (11/11) jelang siang waktu setempat.

"Kami bicara mengenai food security (ketahanan pangan), energy security (ketahanan energi), dan juga bicara mengenai (program pemerintah) 3 juta rumah murah, dan juga tadi kami bicara mengenai bagaimana relasi AS dan China, serta di mana peran Indonesia untuk tentunya melanjutkan apa yang telah dibuat sebelumnya," kata Anindya, dalam keterangannya, dikutip Rabu (13/11/2024).

Pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam ini juga membahas mengenai isu-isu hangat lainnya, di antaranya perkembangan teknologi digital yang semakin pesat dan penggunaan energi ramah lingkungan.

Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Presiden Senior wilayah Asia Kamar Dagang AS Charles Freeman, Direktur Eksekutif untuk Asia Tenggara John Goyer. Direktur Senior untuk Asia Tenggara Shannon Hayden, dan Associate Manager untuk Asia Tenggara James Llewellyn. Sementara Anindya turut didampingi Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Luar Negeri Kadin Indonesia, James Riady.

"Suatu bukti konkret bahwa Kadin Indonesia harus selalu kerja sama dengan Kamar Dagang lain di luar negeri untuk membuka pasar, meningkatkan investasi, membuka juga kemampuan untuk ekspor. Inilah yang kami coba buka bersamaan dengan jalannya G to G (kerja sama antar-pemerintah) atas Kunjungan Kenegaraan Presiden Prabowo ke AS untuk bertemu Presiden Joe Biden," jelas Anindya.

Anindya melihat adanya antusiasme para pengusaha AS untuk berinvestasi di Indonesia. Menurutnya diperlukan ekosistem investasi yang baik dan juga supply chain (rantai pasokan) yang nyaman yaitu efisien dan efektif, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal.

"Isu yang selalu dikedepankan sama, yaitu mengenai kepastian hukum, tenaga kerja, dan juga kepastian dunia usaha untuk melanjutkan usahanya di Indonesia, terutama untuk Foreign Direct Investment (Penanaman Modal Asing Langsung) dan lain-lain," tambah Anindya.

Lihat juga video: Arsjad Rasjid Ingin Kadin Bersatu: Ini Bukan soal Saya atau Anindya



Berlanjut ke halaman berikutnya.




(ada/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork