Cara BRI Turunkan Kredit Bermasalah hingga Rp 750 Miliar

Cara BRI Turunkan Kredit Bermasalah hingga Rp 750 Miliar

Fatmalian Safanur - detikFinance
Rabu, 13 Nov 2024 13:55 WIB
Ilustrasi kartu kredit
Foto: Shutterstock
Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berhasil menurunkan tingkat Non Performing Loan (NPL) menjadi 2,90% per September 2024. Diketahui, jumlah kredit yang downgrade menjadi 'kurang lancar' dan 'macet' telah berkurang sekitar Rp 750 miliar secara kuartalan.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan ada beberapa cara yang ditempuh BRI dalam menurunkan tingkat NPL dan downgrade portfolio kredit. Di antaranya, melalui front end, mid end, back end hingga write off.

"Pertama, adalah di front end, bagian pemasaran kita tekankan untuk tetap menumbuhkan kredit namun selektif dan kita perketat risk acceptance kriterianya dan juga proses underwriting-nya dengan penerapan prinsip-prinsip corporate governance yang lebih ketat," ungkap Sunarso dalam keterangan tertulis, Rabu (13/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, Sunarso menjelaskan di bagian mid end portofolio kredit yang sudah di dalam neraca BRI itu harus dipersiapkan agar kualitas kreditnya terjaga. Monitoring dan meningkatkan risk awareness adalah cara yang ditempuh.

"Hal ini sudah menjadi bisnis model di segmen mikro. Jadi di front end memang harus agresif mencari muatan dan kemudian muatan itu dipilah, ada yang bisa ditahan dalam keadaan sehat, dan itu tugasnya mid end," kata Sunarso.

ADVERTISEMENT

Selain itu, secara periodik bank yang fokus pada pembiayaan UMKM itu melakukan stress testing guna mengetahui arah gejolak dari portofolio kreditnya.

Sementara di bagian back end, Sunarso mengatakan portofolio kredit macet yang sudah tidak bisa diselamatkan, akan dilakukan restrukturisasi. Terkait restrukturisasi ini, ia bahkan mengatakan bisa dilakukan lebih awal jika memang diperlukan.

Lebih lanjut, Sunarso mengungkapkan back end memang biasa melakukan restrukturisasi untuk kredit bermasalah. Namun, jika sudah tidak bisa diapa-apakan lagi, akan dilakukan write off atau hapus buku kredit macet. Meskipun begitu, proses penagihan akan terus berlanjut dan hasil dari penagihan itu adalah pendapatan dari recovery.

"Karena sebenarnya, itu uang kita yang sudah kita cadangkan dan kita tarik balik. Makanya dalam bentuk pendapatan dari recovery. Jadi bisnis model ini yang perlu dipahami oleh semua stakeholder," tandasnya.

Pendekatan bertahap dari front end hingga back end ini menunjukkan strategi BRI dalam menurunkan rasio kredit bermasalahnya dan meningkatkan kualitas aset.




(prf/ega)

Hide Ads