Tak Pernah Surut, Begini Cara Penjual Tamiya Dongkrak Cuan

Tak Pernah Surut, Begini Cara Penjual Tamiya Dongkrak Cuan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 13 Nov 2024 15:20 WIB
Bisnis Tamiya
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Bisnis jualan mobil mini 4WD khususnya dari brand Tamiya di Indonesia tak ada matinya. Sebab hingga kini masih banyak masyarakat dari berbagai kalangan yang membeli mainan satu ini baik untuk koleksi pribadi maupun disertakan dalam lomba.

Kondisi ini terlihat dari banyaknya toko online yang menjual Tamiya dan sparepart-nya di berbagai layanan e-commerce Tanah Air. Namun ternyata untuk mendapat cuan lebih, ada baiknya para penjual mobil mini 4WD tersebut membuka toko offline juga.

Salah seorang penjual Tamiya di kawasan Blok M Square, Adit, mengatakan dengan memiliki toko offline sendiri para pedagang mainan 4WD dapat membentuk komunitas pecinta Tamiya-nya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya hal ini menjadi penting mengingat segmen pasar mainan yang satu ini sebenarnya cukup terbatas. Sehingga keberadaan komunitas tadi dapat menjadi sumber pemasukan utama toko, khususnya untuk keberlangsungan jangka panjang.

Selain itu dengan berjualan offline, para penjual juga bisa menyediakan fasilitas berupa lintasan balap Tamiya. Adapun lintasan ini merupakan daya tarik utama para pelanggan untuk berkunjung dan belanja.

ADVERTISEMENT

"Karena kita mau ada komunitasnya, ada komunitasnya sendiri gitu. Kalau online kan cuma beli doang nih. Kalau di sini (offline) kita bisa beli, terus kita bisa mainin. Ada tracknya (lintasan balap) juga, ada fasilitas track," terang Adit saat ditemui detikcom di kawasan Blok M Square, Rabu (12/11/2024).

Lebih lanjut, Adit mengatakan dengan keberadaan toko offline ini mereka juga bisa membuka jasa rakit atau service Tamiya yang memberikan keuntungan lebih besar. Sebab sekarang ini model Tamiya yang lebih banyak diminati atau laku di pasar adalah model rakit sendiri atau yang sudah dimodifikasi.

Ia menyebut model mobil 4WD yang sudah dimodifikasi atau dirakit dari nol inilah yang sering digunakan untuk perlombaan atau turnamen balap Tamiya, yang mana di RI sendiri terdapat dua kelas balap Tamiya modifikasi yakni (IDC) Indonesia Damper Class dan STO (Standard Tamiya Original).

"Kalau sekarang yang lebih laku itu yang IDC, kalau nggak yang STO. Kalau orang beli standar box sudah jarang sih, paling sesekali saja," kata Adit.

Untuk proses modifikasi atau rakit Tamiya inilah pelanggan perlu berkunjung langsung ke toko. Sehingga mereka bisa bertanya-tanya mencari, hingga memasang sparepart yang cocok untuk mobil mini 4WD miliknya. Kemudian melalui lintasan balap Tamiya tadi, pelanggan bisa langsung menjajal hasil rakitan atau modifikasi yang sudah dilakukan.

Di luar itu dengan keberadaan toko offline ini, penjual juga bisa mengadakan berbagai kegiatan yang dapat menarik minat para pelanggan. Semisal toko Adit yang mengadakan 'Ceng Race' pada Kamis dan Sabtu.

"Kalau kita biasanya adain 'Ceng Race', hari Kamis dan Sabtu. Itu biasanya lumayan ramai yang datang. Ada yang datang cuma buat main, ada juga yang jadi sekalian beli apa di toko terus langsung dicoba main, malah kadang ada juga yang malah nggak bawa Tamiya mampir cuma buat ngobrol," jelas Adit.

Walaupun untuk membuka toko offline, Adit mengaku toko yang dijaganya memerlukan modal lebih semisal untuk biaya sewa toko dan sebagainya. Apalagi dengan tokonya yang berada di pusat perbelanjaan, lintasan balap yang dipasang juga dikenakan biaya sewa tempat.

"Lebih worth it (menguntungkan) buka toko (offline) sih ketimbang online, untuk Tamiya ya. Tapi kita jualan online juga ada. Jadi onlie ada toko juga ada," ucap Adit.

"(buat lintasan Tamiya) ya bayar sewa (tempat) juga, kaya sewa toko. Jadi kenanya (biasa sewa) double (toko dan tempat lintasan)," terangnya.

Simak juga Video: Mengenal Komunitas Street Mini 4WD Surabaya yang Hobi Main Tamiya

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)