Curhat Karyawan Indofarma ke Wamenaker soal Tak Digaji Full: Anak Butuh Sekolah

Curhat Karyawan Indofarma ke Wamenaker soal Tak Digaji Full: Anak Butuh Sekolah

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 22 Nov 2024 16:30 WIB
Wamenaker pegawai indofarma
Wamenaker dan pegawai indofarma - Foto: Dok. Kemnaker
Jakarta -

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) mengajak karyawan PT Indonesia Farma Tbk (Indofarma Tbk) untuk memperjuangkan hak terkait upah. Menurutnya hal ini adalah sesuatu yang wajar dan bukan suatu kemewahan.

"Saya bukan malaikat. Tetapi kalau kawan-kawan mengajak saya berjuang, ayo kita bersama-sama. Mau berjuang ke mana, ayo. Jangan ragu. Yang penting jangan merusak," tegas Noel di hadapan ratusan karyawan Indofarma, di kawasan Cibitung, Bekasi, Jumat (22/11/2024).

Hal itu disampaikan mantan Aktivis 1998 ini, merespon pertanyaan beberapa karyawan Indofarma yang mengaku telah sekian lama tidak digaji penuh. "Anak-istri kami tidak makan, ada anak kami butuh sekolah," kata seorang karyawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan antara karyawan dan segenap manajemen dengan Wamenaker, agenda langsung masuk ke pokok acara, yaitu kesempatan karyawan menyampaikan keluhan.

Ketua Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati, mengatakan pihaknya berharap agar tunggakan-tunggakan gaji karyawan segera diselesaikan. Kemudian, Wamenaker diminta memberi perlindungan agar jangan sampai ada pemutusan hubungan kerja (PHK).

ADVERTISEMENT

Wamenaker Noel sepakat jangan sampai terjadi PHK dan menyinggung peran pemerintah dalam penanganan kasus pailitnya Sritex.

"Jika kita bisa menjembatani masalah Sritex, maka seharusnya juga bisa menyelesaikan masalah Indofarma. Oleh karena itu mari kita berjuang bersama-sama. Yang penting jangan sampai merusak."

Seorang karyawan mengatakan sudah bosan dengan janji-janji manis. Ia mengaku sering dikecewakan sehingga mengharapkan solusi dari Noel.

"Saya bukan malaikat. Saya pun tak bisa berjanji untuk hal yang di luar wewenang. Tapi kalau mau bersama, ayo," jawab Wamen Noel.

Seperti diketahui, PT Indofarma Tbk yang berdiri mulai 11 Juli 1918, sebagai pabrik salep dan kasa pembalut di kawasan Centrale Burgerlijke Ziekenhuis (yang kini disebut RS Cipto Mangunkusumo), menghadapi masalah likuiditas dan hukum. Anak perusahaan Indofarma, yaitu PT Indofarma Global Medika (IGM), juga mengalami hal yang sama.

Indofarma menunggak gaji sedikitnya Rp 95 miliar. "Untuk membayar gaji pegawai, secara bertahap pemerintah akan menjual aset," kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, 2 September 2024.

(kil/kil)

Hide Ads