Ajukan Kebangkrutan, Produsen Baterai Mobil Listrik Ini PHK 1.600 Karyawan

Ajukan Kebangkrutan, Produsen Baterai Mobil Listrik Ini PHK 1.600 Karyawan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 22 Nov 2024 21:00 WIB
Ilustrasi pria di-PHK
Ilustrasi/Foto: iStock
Jakarta -

Produsen baterai mobil listrik asal Swedia, Northvolt mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) agar dapat merestrukturisasi utang. Bersama dengan itu perusahaan berencana menata ulang bisnisnya, salah satunya melakukan pemangkasan jumlah karyawan.

Northvolt telah mengajukan perlindungan kebangkrutan berdasarkan Bab 11 Undang-Undang Kepailitan AS populer disebut juga Chapter 11. Ini menjadi salah satu bab dalam UU kepailitan tentang reorganisasi perusahaan sesuai hukum di AS.

Dalam keterangannya, pengajuan ini dilakukan karena Northvolt mengatakan hanya memiliki US$ 30 juta atau Rp 476,25 miliar (kurs Rp 15.875) guna mendukung operasi selama sekitar sepekan. Namun perusahaan ini tengah terlilit utang US$ 5,8 miliar atau Rp 92,07 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi likuiditas Northvolt sudah sangat buruk," kata perusahaan itu dalam petisi Bab 11 yang diajukan di Pengadilan Kepailitan AS di Houston dikutip dari Reuters, Jumat (22/11/2024).

Beruntung perusahaan mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan pembiayaan baru US$ 100 juta untuk proses kebangkrutan. Dana pinjaman baru tersebut merupakan bagian dari dukungan pendanaan sebesar US$ 245 juta untuk pengajuan kebangkrutan.

ADVERTISEMENT

"Langkah yang menentukan ini akan memungkinkan Northvolt untuk melanjutkan misinya membangun basis industri Eropa dalam negeri untuk produksi baterai," kata ketua dewan direksi sementara Northvolt, Tom Johnstone, dalam sebuah pernyataan.

Northvolt yang mempekerjakan 6.600 staf di tujuh negara, mengatakan pihaknya berharap dapat menyelesaikan restrukturisasi pada kuartal I-2025.

Menurut laporan AFP, Northvolt berencana memangkas 1.600 pekerja atau 25% dari stafnya. Perusahaan juga menangguhkan perluasan lokasinya karena berjuang dengan keuangan yang sulit dan permintaan yang melambat.

(ara/ara)