Kementan Jelaskan Perhitungan Pendapatan Brigade Swasembada Pangan

Kementan Jelaskan Perhitungan Pendapatan Brigade Swasembada Pangan

Dea Duta Aulia - detikFinance
Minggu, 24 Nov 2024 13:39 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan tips kepada generasi muda untuk meraih kesuksesan.
Foto: Dok. Kementan
Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah pimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mendorong generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian melalui program Brigade Swasembada Pangan. Dalam program ini, Amran menyebutkan bahwa petani milenial berpotensi memperoleh penghasilan Rp 10 juta per bulan, bahkan lebih lagi.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Moch Arief Cahyono menjelaskan bahwa estimasi penghasilan tersebut sangat memungkinkan untuk diraih oleh para petani muda yang bergabung dalam brigade. Kementan telah melakukan analisis usaha tani secara rinci agar program ini memberikan hasil optimal.

"Setiap Brigade yang terbentuk beranggotakan 15 orang dengan mengelola lahan 200 hektar. Mereka akan mengelola lahan selama 5 tahun agar pendapatannya optimal," ujar Arief dalam keterangannya, Minggu (24/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief menjelaskan, dengan produktivitas rata-rata 5 ton per hektar, potensi produksi mencapai 1.000 ton gabah kering panen (GKP) dan asumsi harga gabah Rp 6.000 per kilogram, maka total pendapatan kotor brigade dapat mencapai Rp 6 miliar.

"Setelah dikurangi biaya operasional sebesar Rp 19 juta per hektar atau total Rp 3,8 miliar untuk lahan 200 hektar, maka perkiraan pendapatan bersih dari budidaya padi ini adalah sebesar Rp 2,2 miliar dan nantinya dibagi antara brigade dan pemilik lahan," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Program Brigade Swasembada Pangan menggunakan skema bagi hasil 70:30, di mana 70% pendapatan diberikan kepada brigade, dan 30% untuk pemilik lahan. Selain itu, sebagian dari pendapatan brigade juga disisihkan untuk modal tanam berikutnya agar kegiatan ini berkelanjutan.

Kementan Jelaskan Perhitungan Pendapatan Brigade Swasembada PanganFoto: Kementan

"Potensi penghasilan Rp10 juta per bulan bahkan bisa lebih besar jika pengelolaan dilakukan secara lebih efisien dan produktif. Jika mampu tanam 2-3 kali dalam setahun, hasilnya tentu akan meningkat. Apalagi pemerintah telah menghibahkan alat dan mesin pertanian senilai Rp 3 miliar untuk dikelola brigade selama lima tahun," jelasnya.

Kesempatan ini, menurutnya, merupakan peluang besar bagi generasi muda yang ingin bergabung. Pendaftaran dapat dilakukan melalui dinas pertanian setempat. Pemerintah tidak hanya memberikan hibah alat dan mesin pertanian (alsintan), tetapi juga menyediakan pendampingan teknis serta benih padi unggul.

"Pemerintah telah memetakan wilayah dan lahan sawah yang dapat digarap oleh generasi muda. Ada 12 provinsi yang memiliki lahan yang masih dapat dioptimalkan. Pak Mentan Amran ingin anak-anak muda terlibat dalam sektor pertanian dengan jaminan keuntungan serta penggunaan teknologi tinggi. Ini merupakan tantangan menarik untuk kreativitas dan semangat kerja keras generasi milenial," tutup Arief.

Lihat Video Mentan dan Mendes Sepakati MoU Targetkan Swasembada Pangan 2028

[Gambas:Video 20detik]



(akd/ega)

Hide Ads