Peringatan Keras buat Donald Trump dari China: Jangan Mulai Perang Dagang!

Peringatan Keras buat Donald Trump dari China: Jangan Mulai Perang Dagang!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 27 Nov 2024 16:37 WIB
Asia Tenggara Bersiap Hadapi Ancaman Tarif Donald Trump
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump.Foto: DW (News)
Jakarta -

Media pemerintah China memperingatkan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump terkait rencananya menerapkan tarif tambahan atas barang impor asal China. Rencana Trump dikhawatirkan akan menyeret kedua negara ke dalam perang dagang yang semakin merusak.

Trump, yang akan resmi menjabat pada 20 Januari 2025 berencana mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada barang impor asal China. Trump berdalih kebijakan tersebut diterapkan demi menekan penyelundupan obat terlarang, fentanil.

Dikutip dari Reuters, Rabu (27/11/2024), masa jabatan pertama Trump mengakibatkan perang dagang yang mengganggu rantai pasokan global dan menekan perekonomian karena inflasi dan biaya pinjaman melonjak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Editorial di saluran Partai Komunis China, China Daily dan Global Times pada memperingatkan agar AS tidak mengkambinghitamkan China terkait persoalan fentanil di Negeri Paman Sam. AS juga diminta tidak meragukan komitmen China memberantas peredaran fentanil.

"Alasan yang diberikan presiden terpilih AS untuk membenarkan ancamannya mengenakan tarif tambahan terhadap impor dari China tidak masuk akal," kata China Daily.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada pemenang dalam perang tarif. Jika AS terus mempolitisasi masalah ekonomi dan perdagangan dengan mempersenjatai tarif, maka tidak ada pihak yang akan terkena dampaknya," tambahnya.

Para ekonom telah mulai menurunkan target pertumbuhan ekonomi China senilai US$ 19 triliun pada tahun 2025 dan 2026 sebagai antisipasi tarif lebih lanjut yang dijanjikan oleh Trump selama kampanye pemilu. Ekonom juga memperingatkan masyarakat AS untuk bersiap menghadapi kenaikan biaya hidup.

Kepala ekonom Asia di S&P Global Ratings, Louis Kuijs pada hari Minggu menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi China untuk tahun 2025 dan 2026 menjadi 4,1% dan 3,8%.

"Apa yang kami asumsikan dalam baseline kami adalah kenaikan (tarif) menyeluruh dari sekitar 14% saat ini menjadi 25%. Jadi, apa yang kami asumsikan sedikit lebih tinggi dari 10% pada seluruh impor dari China," sebut Louis.

Saksikan juga video: Donald Trump: Senang Rasanya Menang

[Gambas:Video 20detik]



(ily/hns)

Hide Ads