RI Kini Punya Indeks Batubara
Kamis, 12 Apr 2007 10:35 WIB
Jakarta - Indonesian Coal Index (ICI) atau Indeks Batubara Indonesia resmi diluncurkan. Indeks yang akan menjadi patokan harga itu sangat penting mengingat posisi Indonesia sebagai salah satu eksportir batubara terbesar dunia. Dengan ICI, maka Indonesia kini bisa menentukan harga batubaranya sendiri. Selama ini harga batubara Indonesia masih mengikuti harga internasional yang ditentukan negara lain seperti Australia."Ini (ICI) akan digunakan global, baik yang diekspor ataupun untuk domestik," ujar Komisaris Argus/Coalindo Kaz Tanaka disela-sela peluncuran ICI di Hotel Niko, Jakarta, Kamis (12/4/2007). ICI merupakan harga yang ditentukan secara panelis oleh 8 produsen, 8 pembeli dan 6 pendukung bisnis. Ke-22 pihak itu, akan mengumpulkan harga dari penawaran yang masuk. Sebanyak 20% harga tertinggi dan 20% harga terendah akan 'dibuang' dan selanjutnya harga akan ditetapkan pada rentang sisanya.Panel penentuan harga akan diadakan setiap Jumat sore pukul 15.00 untuk menentukan harga minggu selanjutnya. Argus Media dan PT Coalindo Energy merupakan pihak yang bertanggungjawab untuk mengadakan panel setiap minggunya. Argus merupakan perusahaan berbasis di London dan sering mengurusi pengelolan harga indeks batubara dunia.Menurut Dirjen Minerbapabum Departemen ESDM Simon Sembiring, ICI belum diwajibkan bagi para pelaku usaha ini sekarang. "Sekarang belum wajib, tapi nanti secara bertahap. Ini kemajuan lho, karena sebelumnya kita nggak punya," ujarnya. ICI menjadi penting karena Indonesia selama dua tahun terakhir menjadi eksportir batubara terbesar di dunia. Ekspor batubara Indonesia tahun 2006 mencapai 143 juta ton merupakan 29% ekspor dunia.
(lih/qom)