Kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) jadi 12% pada tahun depan akan ikut mengerek harga barang dan jasa. Kenaikan PPN ini berpotensi menggerus pemasukan masyarakat, termasuk generasi Z (Gen Z).
Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Media Wahyudi Askar mengatakan Generasi Z harus menambah pengeluaran sebesar Rp 1.748.265 per tahun apabila tarif PPN 12% berlaku.
"Nah ternyata ketika kita estimasi juga Gen Z harus membayar Rp 1.748.265 lebih mahal, karena selisih kenaikan tarif PPN menjadi 12% pada tahun 2025," kata Media dalam acara Menggugat Kenaikan PPN 12%, di Gedung YLBHI, Jakarta, Jumat (29/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, pihaknya telah mengestimasikan barang dan jasa yang sedang tren di kalangan Gen Z, seperti tiket konser, kuota internet, baju, bengkel hingga langganan aplikasi nonton dan musik.
Dalam data yang dipaparkannya, disebutkan terjadi penambahan alokasi anggaran kuota internet dengan biaya kuota Rp 72.500/bulan, dari Rp 95.700 (untuk tarif PPN 11%) menjadi Rp 104.400. Adapun langganan aplikasi seperti Netflix juga ikut naik. Contohnya, harga langganan Netflix Rp 120.000/bulan. Dengan kenaikan tarif PPN jadi 12%, harganya menjadi Rp 172.800/bulan.
Ada juga estimasi biaya cicilan motor sejumlah Rp 935.000/bulan. Apabila tarif PPN naik 12%, biaya cicilan motor ikut membengkak menjadi Rp 1.346.400.
Media juga menyebut beberapa barang dan jasa yang ikut terkerek naik, seperti membership gym, tiket bioskop, mie instan, kosmetik, jasa perawatan dan kecantikan, hingga peralatan elektronik.
"Kita estimasi dari item per item gitu ya, dan di sini kita bisa lihat mulai dari kuota internet, tiket konser, berapa biayanya, membership gym ini berapa. Ternyata spending untuk itu juga lumayan besar," jelas Media.
(acd/acd)