Anindya Beberkan Bukti Prabowo Bangkitkan Kepercayaan Global ke RI

Anindya Beberkan Bukti Prabowo Bangkitkan Kepercayaan Global ke RI

Retno Ayuningrum - detikFinance
Minggu, 01 Des 2024 12:20 WIB
Anindya Bakrie
Foto: Retno Ayuningrum
Jakarta -

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menyampaikan Presiden Prabowo Subianto telah berhasil membangkitkan kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari total investasi yang masuk US$ 18,5 miliar atau setara Rp 292 triliun (kurs Rp 15.836).

"Nah, saya melihat yang sangat menarik dari apa yang saya dengarkan ialah Pak Presiden ini mempunyai suatu kemampuan untuk membangkitkan kepercayaan di dunia internasional. Nah, salah satu yang paling terlihat dari contoh yang nyata adalah Pak Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM ini berhasil menjaring total US$ 18,5 miliar," kata Anindya dalam acara Rapimnas, di Hotel Mulia Jakarta, Minggu (1/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anindya menilai jumlah tersebut bukanlah jumlah kecil. Sebab, sebagian besar aliraninvestasi yang masuk itu berasal dari Asia dan negara-negara Barat.

Dia juga menyebut Inggris tertarik investasi di bidang energi transisi sebesar US$ 7,5 miliar. Hal ini semakin membuktikan Indonesia semakin ramah untuk investasi asing.

ADVERTISEMENT

"Dan salah satu yang perlu dicatat ialah ada US$ 7,5 miliar dari Inggris, khusus petroleum yang fokus di bidang energi transisi. Jadi ini merupakan validasi ketika Indonesia meningkatnya dekarbonisasi, ini benar-benar menarik orang-orang untuk investasi," jelas Anindya.

Menurut Anindya, hal tersebut tak lepas dari kemampuan Prabowo dalam membangun kepercayaan ke dunia internasional. Dia menyebut Prabowo dapat menjamin kepastian hukum untuk investasi asing.

"Nah, tapi yang saya lihat, yang menarik dari Pak Prabowo punya kemampuan untuk menyampaikan kepada dunia internasional adalah bagaimana membangun kepercayaan bahwa kepastian hukum ini akan ditegapkan. Karena bagaimanapun juga, untuk investasi jauh-jauh ke Indonesia, tentu yang paling penting adalah kepastian," terang Anindya.

(acd/acd)

Hide Ads